CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sepanjang semester I 2021, BI telah injeksi likuiditas sebesar Rp 97,34 triliun


Senin, 05 Juli 2021 / 15:49 WIB
Sepanjang semester I 2021, BI telah injeksi likuiditas sebesar Rp 97,34 triliun
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta (25/5/2021).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih memberikan kebijakan likuiditas longgar di tengah proses pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ini didorong oleh kebijakan quantitative easing (QE) dan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 dengan pembelian SBN di pasar perdana. 

“Likuiditas longgar, didukung baik QE yang besar dan pembelian SBN oleh kami. Likuiditas selama ini belum pernah selonggar ini,” ujar Perry dalam silaturahmi keluarga besar ISEI 2021, Senin (5/7). 

Perry memerinci, dari awal tahun hingga akhir semester I 2021 atau per 30 Juni 2021, BI sudah mengguyur likuiditas di perbankan sebesar Rp 97,34 triliun. 

Dengan demikian, sejak tahun 2020, berarti total injeksi likuiditas ke pasar uang dan perbankan telah mencapai Rp 823,9 triliun atau setara 5,32% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Sementara itu, pembelian SBN di pasar perdana untuk APBN 2021 dari awal tahun hingga 30 Huni 2021 mencapai Rp 120,83 triliun. 

Ini terdiri dari Rp 45,4 triliun melalui lelang utama dan Rp 75,46 triliun melalui lelang tambahan atau green shoe option (GSO). Sementara pembelian untuk APBN 2020 sejumlah Rp 473,42 triliun. 

Kemudian, bukti likuiditas yang longgar juga tercermin pada rasio Alat LIkuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yakni 32,71% dan pertumbuhan DPK sebesar 10,71% yoy. 

Sementara likuiditas perekonomian yang meningkat tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang beredar dalam arti luas (M2) yang tumbuh masing-masing 12,6% yoy dan 8,1% yoy pada Mei 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×