kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Seminggu Lebaran, ada 28 kebakaran di Jakarta


Minggu, 11 Agustus 2013 / 21:47 WIB
Seminggu Lebaran, ada 28 kebakaran di Jakarta
ILUSTRASI. Multivitamin produksi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA).


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Selama seminggu libur hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah, mulai dari 3-11 Agustus 2013, sebanyak 28 peristiwa kebakaran terjadi di Jakarta.

Kepala Seksi Informatika BPBD DKI, Bambang Surya Putra dalam rilis pers yang diterima Kompas.com mengatakan peristiwa itu kebanyakan terjadi di pemukiman padat penduduk. "Mulai dari 3-11 Agustus 2013 telah terjadi 28 kali kebakaran," kata Bambang, Minggu (11/8).

Dari 28 kebakaran itu, empat orang meninggal dunia. Tiga orang meninggal pada kebakaran pada 8 Agustus di Jalan Tanah Koja, Jakarta Utara, yaitu Dina Yulianti (12), Mohamad Fadli (10), dan Doni (4). Sedangkan seorang lagi meninggal akibat serangan jantung, yaitu Abuna, ketika terjadi kebakaran di Jalan Sinar Budi Jembatan Dua, Jakarta Utara.

Selain menyebabkan korban jiwa, peristiwa kebakaran selama kurang lebih satu minggu itu mengakibatkan sebanyak 152 bangunan hangus, dan 121 KK atau sebanyak 509 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Bantuan yang hingga saat ini masih dibutuhkan para korban kebakaran adalah pakaian seragam sekolah dan buku-buku pelajaran. "Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan. Tapi, kalau ada warga yang bersimpati, dapat menyampaikan bantuan langsung kepada korban," kata Bambang.

Ia menjelaskan sebanyak 92,86% kebakaran disebabkan karena korsleting listrik, 3,57% disebabkan oleh api rokok, dan 3,57%  disebabkan oleh ledakan tabung gas.

Hal tersebut, kata dia, menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam keamanan penggunaan listrik di rumah. (Kurnia Sari Aziza/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×