kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini dua ancaman bagi warga Jakarta saat Lebaran


Selasa, 06 Agustus 2013 / 13:38 WIB
Ini dua ancaman bagi warga Jakarta saat Lebaran
ILUSTRASI. Alat berat beroperasi pada?tambang batubara milik PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa (16/11/2021).


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Indonesian Police Watch (IPW) meminta Polda Metro Jaya dan Pemda DKI Jakarta mewaspadai dua gangguan Kamtibmas di ibukota pada saat libur Lebaran.

Kedua ancaman serius bagi warga Jakarta itu adalah kebakaran di kawasan padat penduduk dan perampokan di kawasan perumahan mewah.

Neta S Pane, Ketua Presidium IPW, mengatakan berdasarkan pendataan yang dilakukan IPW sejak lima tahun terakhir, kebakaran saat libur lebaran di Jakarta terus meningkat. Lokasi kebakaran selalu terjadi di kawasan padat penduduk di Jakarta Utara dan Timur.

"Agak aneh memang, selama Ramadan dan Lebaran, frekuensi kebakaran di Jakarta selalu meningkat dibanding bulan lainnya," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/8/2013).

Ramadan 2010 terjadi 54 kebakaran, 2011 ada 141 kebakaran, dan 2012 ada 139 kebakaran. Di masa libur lebaran (dua hari setelah lebaran) 2010 terjadi 23 kasus kebakaran, 2011 ada 62 kasus, 2012 terjadi 27 kasus kebakaran.

Kebakaran terbesar terjadi di Pondok Bambu Jakarta Timur melalap 150 dan di Kapuk Muara Jakarta Utara 300 rumah jadi abu.

Kebakaran besar terjadi biasanya saat pemilik rumah sedang mudik ke kampung halaman. Rumah kosong yang ditinggal pemiliknya juga rawan perampokan, terutama di kawasan perumahan mewah di Jakarta Barat dan selatan.

Aksi kejahatan pencurian selama libur lebaran pada 2011 di Jakarta mencapai 187 kasus dan 2012 terjadi 191 kasus. Namun selama Ramadan 2013 terlihat menurun menjadi 18 kasus.

Di wilayah hukum Polda Metro Jaya, biasanya selama Ramadan volume pencurian dengan kekerasan meningkat dibandingkan hari-hari biasa.

Untuk menekan angka kebakaran dan perampokan selama Lebaran, IPW mengimbau Polda Metro Jaya perlu melakukan kerja sama dengan Pemda DKI Jakarta untuk melakukan patroli secara intensif, terutama di kawasan rawan dan wilayah strategis.

Dengan adanya patroli rutin, potensi kebakaran dan kriminalitas bisa dengan cepat dicegah ataupun diatasi.

Sebab akan sangat ironis, jika warga Jakarta sepulang mudik menemukan rumahnya sudah terbakar atau menjadi korban perampokan.

"Padahal sudah menjadi tugas Polda Metro Jaya dan Pemda DKI untuk melindungi warganya dengan maksimal," katanya. (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×