Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Sebelumnya, Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, melalui akun resmi Twitter mereka, mengumumkan terhitung sejak 24 Oktober 2018, semua pengajuan visa ke negara itu harus menyertakan rekam biometric.
“Kedutaan Arab Saudi di Jakarta memberitahukan kepada Anda bahwa mulai tanggal 14/1/1440 H bertepatan dengan 24/09/2018 M akan memberlakukan registrasi biometrik (sidik jari dan gambar wajah) untuk keperluan semua jenis layanan visa masuk ke Kerajaan Arab Saudi,” berdasarkan akun Twitter https://twitter.com/KSAembassyID/status/1042675606704418817
إعلان
تود السفارة في جاكرتا إبلاغكم بأنه ابتداءً من تاريخ 14/1/1440هـ الموافق .24/9/2018م سيتم تسجيل الخصائص الحيوية(بصمة الأصابع وصورة الوجه)كمتطلب أساسي لجميع أنواع التأشيرات وذلك للدخول إلى المملكة وذلك عن طريق مراكز خدمات التأشيرات والخصائص الحيويةالتابعة لشركة"VFS تسهيل" pic.twitter.com/memx8EwSAZ— السفارة في إندونيسيا (@KSAembassyID) 20 September 2018
Dalam unggahan itu juga disebutkan layanan tersebut dapat dilakukan melalui kantor layanan visa dan bio fitur “VFS/TasHeel” yang memiliki 34 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia.
VFS dianggap mampu karena telah memiliki pengalaman dalam perekaman sidik jari lebih dari 6 tahun dan lebih dari 80 tahun dalam pengembangan paspor diplomasi dan khususnya dalam perekaman sidik jari yang berkaitan dengan paspor.
“Dengan demikian, mampu memberikan layanan bagi yang berkeinginan untuk memperoleh visa karena masih memiliki waktu yang cukup untuk melakukan registrasi sidik jari,” lanjut unggahan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News