kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Semakin mudah mengurus biometrik untuk umrah dan haji


Senin, 29 Oktober 2018 / 15:51 WIB
Semakin mudah mengurus biometrik untuk umrah dan haji
ILUSTRASI. Jamaah Pulang Umroh tiba di Terminal 3 Soekarno-Hatta


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suasana riuh rendah nampak di salah satu pusat pelayanan pengurusan visa Arab Saudi di Jakarta. Ada yang tak biasa di sini, beberapa orang mengantre untuk bertanya ke petugas mengenai cara mengurus biometrik atau rekam sidik jari dan wajah.

Sejak Kerajaan Arab Saudi (KAS) memberlakukan biometrik untuk visa umrah dan haji, masyarakat langsung menyerbu VFS Tasheel, pusat pelayanan biometrik dan visa untuk Arab Saudi.

Salah satunya adalah Meidina (32) pemilik agen travel Bayu Buana. Perempuan berusia 32 tahun ini, datang ke VFS Tasheel mengurus biometrik untuk para kliennya. “Ini hari pertama saya mencoba mengurus biometrik, saya coba sendiri ternyata mudah,” katanya melalui keterangan, Senin (29/10).

Sebelum KAS memberlakukan biometrik prapengurusan visa, biasanya Meidina akan mengirimkan dokumen di dekat kantor kedutaan besar Arab Saudi di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.

Dokumen tersebut, katanya, harus pula dilegalisir. “Prosesnya bisa 3-5 hari kerja,” tuturnya lagi.

Mediana sangat setuju dengan pemberlakuan biometrik ini. Menurutnya, dengan diurusnya biometrik sebelum keberangkatan, paling tidak orang yang akan umrah atau haji tidak akan mengantre panjang di bandara.

Namun, ia meminta sosialisasi terkait biometrik ini harus lebih masif lagi. Pasalnya, banyak yang tidak tahu perihal ini. Apalagi, orang yang bersangkutan harus datang langsung untuk mengurus biometrik. “Kalau mereka tidak tahu, kan, kasihan,” katanya.

Setali tiga uang dengan Meidina, Trimurti (64) pun mengaku proses mengurus biometrik cukup cepat. “Saya tahu dari rombongan umrah ibu-ibu tentang biometrik ini, akhirnya saya coba dan ternyata mengurusnya mudah,” kata perempuan yang tinggal di Kompleks Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara ini.

Hanya saja, saat petugas memindai jarinya, sebagai prasyarat biometrik, jari kelingking miliknya tidak terbaca. “Akhirnya saya coba berulangkali sampai bisa. Di sinilah sempat memakan waktu,” katanya.

Namun begitu, secara keseluruhan proses biometrik menurut Trimurti cukup cepat. “Apalagi biometrik ini sangat berguna untuk ke Arab Saudi, jadi menurut saya ini sangat berguna,” lanjutnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×