kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Selain pinjaman multilateral, pemerintah akan memaksimalkan SBN untuk tangani corona


Rabu, 29 April 2020 / 19:32 WIB
Selain pinjaman multilateral, pemerintah akan memaksimalkan SBN untuk tangani corona
ILUSTRASI. Calon penumpang menggunakan pakaian hazmat (pelindung diri) menuju ruang tunggu penerbangan terakhir diTerminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (24/04). Selain pinjaman multilateral, pemerintah akan memaksimalkan SBN untuk tangani corona. KONTA


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi

Sebagai informasi, sebelumnya Bank Dunia menyetujui pinjaman sebesar US$ 300 juta untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan reformasi sektor keuangan. Pinjaman tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pinjaman untuk kebijakan pembangunan ini juga diharapkan dapat memberikan dukungan anggaran untuk agenda reformasi Indonesia pada tiga area utama.

Baca Juga: Respons BI pasca Kadin minta anggaran penanganan corona naik jadi Rp 1.600 triliun

Pertama, memperluas keterjangkauan sektor keuangan di Indonesia, serta memperluas produk pasar keuangan dan memobilisasi tabungan jangka panjang. Kedua, meningkatkan efisiensi sektor keuangan dengan menjadikan praktik keuangan lebih transparan, andal, dan berorientasi teknologi.

Ketiga, memperkuat ketahanan sektor keuangan di tengah guncangan (shock), dengan memperkuat kerangka kerja resolusi, mempromosikan praktik keuangan berkelanjutan dan membangun mekanisme keuangan risiko bencana. Ini akan membantu Indonesia melindungi orang dan asetnya jika terjadi guncangan.

Selanjutnya, ADB juga telah menyetujui utang senilai US$ 1,5 miliar untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19 yang menyasar sektor kesehatan masyarakat, sosial, dan perekonomian.

Dukungan anggaran dari ADB ini, diharapkan dapat membantu membantu pemerintah dalam mengatasi tantangan Covid-19 dengan berfokus kepada kelompok miskin dan rentan miskin, termasuk kaum perempuan.

Baca Juga: Lion Air dan Garuda bersiap layani penerbangan domestik khusus di zona merah

Untuk bantuan dari IsDB, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan telah melakukan pertemuan dengan Presiden IsDB Bandar Hajjar melalui video conference, pada Minggu (26/4).

IsDB dikabarkan akan meluncurkan program respons, restore, restart untuk membantu anggotanya yang terpapar dampak virus corona, termasuk Indonesia. Sri menyampaikan dana emergensi Covid-19 dari IsDB berkisar antara US$ 200 juta-US$ 250 juta. Hanya saja, saat ini estimasi tersebut masih dalam tahap negosiasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×