kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Sektor Perkebunan Selamatkan Malaysia dari Krisis


Rabu, 18 Maret 2009 / 14:38 WIB


Reporter: Yohan Rubiyantoro |

JAKARTA. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat menyatakan sektor perkebunan Malaysia relatif dapat mengatasi dampak krisis global dibanding sektor lain. Sebab itu masih ada peluang kerja bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sektor perkebunan.

“Kalau sektor manufaktur dan pabrik sudah sangat terpukul,” ucapnya di Kantor Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Rabu (18/4)

Jumhur mengatakan saat ini terdapat sekitar 20.000 TKI di seluruh negara yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sebanyak 15.000 diantaranya merupakan TKI yang bekerja di Malaysia. Ia mengatakan, sektor manufaktur, suku cadang, dan otomotif Malaysia anjlok hingga 40 persen akibat dampak krisis. Akibatnya banyak pabrik yang mengurangi jumlah karyawan.

“Padahal 90 persen karyawan pabrik di Malaysia adalah orang Indonesia,” ucapnya

Berdasarkan data KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia, jumlah TKI di sektor pertanian/perkebunan mencapai 397.000 orang. Sementara pada sektor manufaktur mencapai 396.000 orang. Sedangkan TKI yang menjadi pembantu rumah tangga sebesar 269.000, dan TKI yang bekerja pada sektor jasa mencapai 40.467

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×