Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - BADUNG. Pemerintah tengah fokus mengembangkan sektor digital Tanah Air, yang diharapkan mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2045.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bahkan memproyeksikan, nilai aktivitas ekonomi digital pada 2045 bisa mencapai Rp 22.513 triliun.
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pembangunan digitalisasi masa depan ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar bisa menjadi nilai tambah dan juga menjadi paradigma baru dalam industrialisasi.
Baca Juga: Bappenas Kembali Gelar IDF 2022, Fokus Pada Pembangunan Industri
“Hal ini tentu sejalan dengan arahan dari Bapak Presiden untuk dapat menyiapkan dan mengakselerasi hilirisasi, mengakselerasi digitalisasi dan kemampuan SDM nasional,” tutur Suharso dalam Acara Puncak Indonesia Development Forum 2022: Pemerintah Mendengar, Selasa (22/11).
Dalam Pengantar Buku Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023-2045 Suharso mengtakan, besarnya nilai tambah dari penerapan digitalisasi tersebut bertumpu salah satunya pada industri digital yang menghasilkan produk dan layanan yang dapat mendukung penerapan digitalisasi.
Sayangnya, saat ini di Indonesia belum menunjukkan adanya kemampuan mandiri dari sisi penyediaan produk dan laynan digital untuk memenuhi permintaan pasar di dalam negeri yang semakin terdiversifikasi.
Menurutnya, peningkatan kapasitas industri digital di dalam negeri membutuhkan dukungan ekosistem yang dapat menyediakan talenta yang terampil dan pendanaan yang memadai, serta sistem yang mengintegrasikan berbagai produk dan layanan digital secara lebih efisien.
Maka dari itu, dalam rangka mengupayakan pembangunan industri digital dalam negeri yang berdaulat, tangguh, bertumbuh, dan makmur menuju Indonesia maju, Kementerian PPN/Bappenas menyusun rencana pembangunan industry digital 2023-3024.
Rencana induk ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi berbagai pemangku kepentingan untuk turut andil dalam pengembangan industri digital Indonesia yang mampu mendukung percepatan transformasi digital, dan mendukung transformasi ekonomi Indonesia dengan mengubah struktur perekonomian dari produktivitas rendah ke produktivitas tinggi.
“Dokumen Rencana Induk ini juga diharapkan menjadi acuan bagi penyusunan kebijakan jangka menengah dan panjang yang berkaitan dengan transformasi digital yang digerakkan oleh industri digital yang berdaya saing dalam kerangka terwujudnya mimpi besar Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045,” tutur Suharso.
Untuk diketahui, Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023-2045 ini diluncurkan pada acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2022. Peluncuran rencana industri digital ini merupakan kerja sama dengan PT Telkom Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Luncurkan Panduan Investasi Lestari pada Tahun Ini
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, selain pengembangan industri digital, IDF 2022 tahun ini juga menghasilkan beberapa inisiatif.
Diantaranya, peluncuran Peta Jalan Ekosistem Industri Kedirgantaraan dan Penandatanganan Nota Kesepahaman PT Dirgantara Indonesia dengan Institut Teknologi Bandung: Pusat Rancang Pesawat Terbang.
Menurutnya, tiga inisiatif yang merupakan kolaborasi pemerintah, pelaku industri, dan juga akademisi ini diharapkan bisa mendorong Indonesia naik kelas menjadi High Income Country atau negara maju pada 2045.
“Indonesia untuk menuju 2045 hanya sisa 22 tahun lagi, artinya kita punya waktu 22 tahun untuk bisa mencapai negara berpendapatan tinggi pada saat 100 tahun kemerdekaan Indonesia,” kata Dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News