kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Sejumlah negara ke jurang resesi, ekonom ini sebut ada 4 faktor pengaruhi Indonesia


Minggu, 02 Agustus 2020 / 21:56 WIB
Sejumlah negara ke jurang resesi, ekonom ini sebut ada 4 faktor pengaruhi Indonesia
ILUSTRASI. Kontribusi UMKM: Pekerja membuat oncom di Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (27/7). Pemerintah diharapkan terus memberikan prioritas kepada UMKM disaat pandemi Covid-19 mengingat kontribusi UMKM terhadap perekonomian. Hingga saat ini UMKM menyerap 116,97


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona atau Covid-19 telah menghantam segala aspek kehidupan manusia termasuk sektor ekonomi. Akibatnya, resesi ekonomi melanda sejumlah negara.

Sejumlah negara-negara maju juga telah masuk dalam jurang resesi. Sebut saja, Amerika Serikat (AS). Ekonomi negeri AS pada kuartal II-2020 mencapai -32,9%.

Dengan ekonomi yang minus ini, AS masuk jurang resesi karena kuartal I 2020 mengalami pertumbuhan -5%. Selain itu, ada juga negara maju lainnya seperti Jerman, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan yang masuk dalam zona resesi.

Baca Juga: Banyak negara resesi, ini usulan Kadin untuk dongkrak perekonomian Indonesia

Ekonom Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi menilai, dengan pertimbangan memburuknya kondisi ekonomi global dan masih tertekannya konsumsi dan investasi domestik, ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi sebesar 3,6% secara kuartalan atau kontraksi sebesar 4,7% year on year di triwulan 2-2020.

“IKS melihat bahwa Indonesia telah memasuki resesi teknikal pada triwulan 2-2020,” ujar Eric saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Minggu (2/8).

Menurut Eric, akibat negara-negara maju tersebut mengalami resesi, maka ada empat pengaruh yang berdampak ke Indonesia yakni pertama, perdagangan, ia menjelaskan, Indonesia telah mengalami penurunan ekspor akibat penurunan permintaan dari negara-negara tujuan negara ekspor Indonesia.

Walaupun ekspor Indonesia sempat membaik ke beberapa negara tersebut pada triwulan 2-2020 itu disebabkan adanya perijinan aktivitas negara tersebut dalam perekonomian secara bertahap, namun risiko dari pelemahan global demand tentu masih ada.

Kedua, Foreign Direct Investment  (FDI) yang dampaknya adalah kombinasi dari kondisi ekonomi di negara asal FDI dengan kondisi demand di Indonesia.

“Jika negara-negara asal investasi ini terganggu ekonominya, investasi perusahaan dari sana ke Indonesia juga terganggu,” tambah Eric.

Baca Juga: Indonesia dalam bayang resesi, ini kata ekonomi Core

Sebaliknya juga, apabila demand di Indonesia masih lemah, arus FDI  juga tidak akan sederas periode sebelum adanya pandemi Covid-19.

Ketiga, jalur bank lending, yakni pinjaman dari bank di luar negeri tentu akan melambat sehingga bisa berpengaruh pada financing investasi di Indonesia.

Keempat, investasi portofolio, menurutnya point ini tidak terlalu besar dampaknya ke sektor riil. “Karena ekonomi kita lebih banyak digerakkan faktor domestik, dampak faktor domestik (khususnya konsumsi rumah tangga dan investasi) lebih besar daripada dampak langsung dari faktor eksternal,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×