kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah negara diambang resesi, bagaimana ketahanan ekonomi Indonesia?


Jumat, 06 September 2019 / 17:19 WIB
Sejumlah negara diambang resesi, bagaimana ketahanan ekonomi Indonesia?
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Risiko perekonomian global semakin meningkat. Berbagai negara terancam mengalami resesi, ketegangan dagang belum sepenuhnya mereda, serta risiko geopolitik membayangi pertumbuhan ekonomi dan tingkat perdagangan dunia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengelola perekonomian.  Ia bilang, saat ini pemerintah menghadapi kondisi perekonomian dunia yang terus berubah.

Baca Juga: Trending topic: Resesi bikin harga emas seksi, Ancaman capital outflow Indonesia

"Tren ke depan ada kemungkinan pelemahan ekonomi di berbagai negara penting, disertai resposn kebijakan mereka baik dari sisi fiskal dan moneter. Kondisi itu memengaruhi lingkungan yang kita kelola,” tutur Menkeu saat ditemui di DPR, Jumat (6/9). 

Meski begitu, Sri Mulyani memastikan, pemerintah terus waspada menghadapi kondisi tersebut. Di sisi lain, pemerintah juga membuat kebijakan-kebijakan yang membuat perekonomian Indonesia tetap kondusif bagi bagi para investor.

Salah satunya, memberi kepastian insentif perpajakan lewat Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (4/9) lalu.

Baca Juga: Penurunan suku bunga BI dinilai belum cukup untuk genjot ekonomi Indonesia

Sri Mulyani mengatakan, RUU tersebut sebagai salah satu instrumen untuk mendorong investor merealisasikan minat investasinya di Indonesia, terutama investasi langsung yang bersifat jangka panjang.



TERBARU

[X]
×