Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Bersamaan dengan itu, upaya penyederhanaan aturan juga dilakukan untuk mengurangi biaya dan durasi urusan bisnis (cost of doing business) yang selama ini tinggi.
“Pesannya tetap sama, untuk bisa menjaga ekonomi kita dari gejolak dan perubahan global yang tidak menguntungkan itu, kita harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah tempat yang baik dan aman, destinasi yang baik bagi investasi” tutur dia.
Baca Juga: Capital Outflow dalam Sebulan Terakhir Mencapai Belasan Triliun Rupiah
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menambahkan, risiko gejolak arus modal memang ada, namun tak hanya dihadapi Indonesia sendirian.
“Itu semua tidak terjadi di Indonesia saja. Ini karena adanya flight to quality,” ujarnya saat ditemui di DPR, Jumat (6/9).
Destry menyebut, perekonomian Indonesia secara fundamental masih baik dan dipercaya oleh pasar. Misalnya, dengan kondisi imbal hasil (yield) yang cukup menarik, kebijakan fiskal yang dinilai prudent, serta pertumbuhan ekonomi di atas 5% dengan inflasi yang relatif rendah.
“Market masih confident. Itu saja. Sekarang kita sudah di track yang benar, tinggal diteruskan,” tandas Destry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News