kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trending topic: Resesi bikin harga emas seksi, Ancaman capital outflow Indonesia


Jumat, 06 September 2019 / 16:05 WIB
Trending topic: Resesi bikin harga emas seksi, Ancaman capital outflow Indonesia
ILUSTRASI. Emas batangan


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah isu yang Kontan.co.id angkat kemarin (5/9) menjadi trending topic. Misalnya, ancaman resesi global yang justru bikin harga emas seksi dan Bank Dunia yang mengingatkan Indonesia akan ancaman capital outflow.

Berikut tiga isu yang menjadi trending topic di Kontan.co.id, Kamis (5/9):

Resesi Bikin Harga Emas Seksi

Ancaman resesi global semakin menjadi setelah keterpurukan perekonomian Turki dan Argentina. Investor semakin gencar menyerbu safe haven, khususnya emas.

Walhasil, harga emas kontrak pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange mencapai US$ 1.556.20 per ons troi pada Rabu (4/9). Ini adalah harga tertinggi emas paling tidak sejak 2014 silam. Harga emas Antam juga rekor tertinggi, Rp 775.000 per gram.

Analis memprediksikan harga emas masih akan terus naik di tengah ancaman resesi. Namun, saat resesi benar-benar terjadi, harga emas bisa terkoreksi. "Resesi bukan alasan utama mengoleksi emas, justru ketika itu terjadi sebaiknya pelaku pasar mengoleksi dollar AS atau yen Jepang," kata Suluh Adil Wicaksono, analis Maxco Futures.

Baca Juga: Dunia Terancam Resesi, Harga Emas Malah Makin Seksi

Ancaman Capital Outflow

World Bank mengingatkan perekonomian Indonesia bisa terganggu oleh ancaman resesi ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi akan semakin melambat. Lalu, arus keluar modal (capital outflow) bisa terjadi secara besar-besaran.

Dalam riset terbaru World Bank, capital outflow terjadi karena gabungan pelemahan ekonomi China, Eropa, dan Amerika Serikat. Capital outflow akan semakin membahayakan ekonomi karena dana asing penting untuk menutup defisit transaksi berjalan (CAD).

World Bank memproyeksikan, CAD Indonesia akhir 2019 sebesar US$ 33 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 31 miliar. Besarnya capital outflow akan menyebabkan pelemahan kurs rupiah dan suku bunga acuan kembali naik.

Baca Juga: Bank Dunia: Indonesia terancam mengalami capital outflow besar

SBR008 Mulai Ditawarkan

Kementerian Keuangan kembali meluncurkan produk Surat Utang Negara (SUN) ritel bertajuk Saving Bonds Ritel dengan seri SBR008, Kamis (5/9). Selain untuk menutup defisit anggaran, SBR008 juga untuk meningkatkan kontribusi masyarakat dalam mendukung pembiayaan pembangunan Indonesia.  

SBR008 mulai dijual pada masa penawaran 5-19 September 2019. Surat utang yang memiliki tenor dua tahun ini memiliki tingkat kupon minimal mengambang sebesar 7,20%.

Investor bisa memesan surat utang ini dengan nilai minimal Rp 1 juta dan kelipatannya dan maksimal sebesar Rp 3 miliar.  Pembelian SBR008 bisa dilakukan secara online melalui 22 mitra distribusi dan penjualan, seperti bank hingga Bukalapak dan Tokopedia.

Baca Juga: SBR008 Tawarkan Kupon Mini 7,20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×