kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Sejumlah Catatan di Sektor Ekonomi Untuk Capres-Cawapres 2024


Senin, 16 Oktober 2023 / 13:29 WIB
Sejumlah Catatan di Sektor Ekonomi Untuk Capres-Cawapres 2024
Sejumlah pendukung mengangkat poster bergambar bakal calon presiden Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar saat Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023). PKB menerima tawaran Partai Nasdem untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Moch Asim/nym.


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang tahun politik 2024, para ekonom memberikan sejumlah catatan terhadap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di sektor perekonomian.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai, diperlukan upaya konkret dari capres dan cawapres untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurut Yusuf, pertumbuhan ekonomi saat ini masih belum optimal, meskipun mencapai 5,01% pada tahun 2022, yang merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Yusuf menjelaskan, dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, maka dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Upayakan Harga Gas di Hulu Tidak Naik, Kementerian ESDM Cari Solusi

Selain itu, menurutnya pemerataan ekonomi perlu menjadi fokus utama, karena perekonomian Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa. Karenanya, diperlukan strategi yang kuat untuk memastikan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi bisa dirasakan di seluruh Indonesia.

“Ini akan memerlukan kebijakan yang mendukung perkembangan ekonomi di luar Pulau Jawa,” kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (15/10).

Yusuf menekankan, Indonesia perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan iklim investasi untuk bersaing dengan negara-negara lain. Hal ini melibatkan investasi, baik domestik maupun asing, yang dapat didorong dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif.

“Meningkatkan produktivitas tenaga kerja menjadi faktor kunci dalam meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia,” imbuh Yusuf.

Baca Juga: Permintaan Positif, Steel Pipe Industry (ISSP) Optimistis Penuhi Target Kinerja 2023

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan, siapapun presiden di periode baru nanti, perlu melanjutkan reformasi yang sudah disusun sejauh ini, dari sisi perpajakan, pasar keuangan, infrastruktur, kesehatan, ketenagakerjaan, dan investasi.

Riefky berharap, capres dan cawapres di Pilpres 2024 dapat membangun langkah strategis sebagai upaya konkret dalam perkembangan ekonomi, termasuk juga untuk mengatasi perubahan iklim.

“Juga perlu diperhatikan untuk memanfaatkan bonus demografi dan mulai melakukan langkah yang lebih konkret terkait perubahan iklim,” ucap Riefky.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Yusuf mengimbau kepada capres dan cawapres agar mengambil sejumlah rekomendasi kebijakan yang mencakup peningkatan investasi, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan berkualitas, penciptaan lapangan kerja berkualitas, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×