Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, kepemilikan BI di SBN sejak awal tahun hingga 23 Juli sebesar Rp 67,8 triliun (ytd). Kepemilikan tersebut ada baik di pasar primer maupun pasar sekunder.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah merinci, kepemilikan BI untuk SBN di pasar primer sebesar Rp 47,14 triliun (ytd). Sementara, di pasar sekunder sebesar Rp 20,7 triliun (ytd)
“Di pasar primer, BI menjadi peserta non-competitive bidding jadi tidak mempengaruhi yield-nya,” kata Nanang di Gedung BI, Selasa (24/7).
Sementara itu, di pasar sekunder, ia mengatakan bahwa pembelian SBN ini adalah untuk melakukan dual intervention. Hal ini guna menstabilkan nilai tukar rupiah.
Nanang menjelaskan, arah ke depannya, BI akan menggunakan SBN untuk kelola likuiditas. Namun demikian, hal ini tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek lantaran dinamika pasar yang besar.
Selain itu, BI juga semata tidak bisa beli di market. Sebab, menurut Nanang, ini akan terlalu banyak mendistorsi market.
“Kami hanya di sekunder saat ada tekanan kurs. Saat tenang, biarkan market yang bekerja. BI kalau masuk selalu jaga attractiveness-nya,” ujar Nanang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News