Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Dalam sehari, ada sekitar 330 ton limbah yang masuk ke Sungai Brantas. Data tersebut didapat lewat pengukuran dengan parameter Biological Oxygen Demand (BOD)pada sungai terpanjang kedua di Indonesia tersebut.
"Dengan beban pencemaran seperti itu, kita juga membutuhkan 330 ton oksigen untuk mengembalikan keseimbangan sungai," ujar Raymond Valiant, Direktur Teknik Perum Jasa Tirta I, di Jakarta, Selasa (25/3).
Dari hasil pemantauan, sebanyak 62% limbah berasal dari sumber domestik. Seperti sampah pemukiman, tinja, bekas detergen dan lainnya. Di Brantas hulu ada 127 ton/hari dan di hilir ada 78 ton/hari.
Sedangkan dari sumber industri menyumbang 38% limbah. Komposisinya, 49 ton/hari dari Brantas hulu dan 76 ton/hari dari hilir.
Sungai Brantas memiliki mata air di Desa Sumber Brantas, Batu, Jawa Timur yang asalnya dari Gunung Arjuno. Sungai ini mengalir ke Malang, Blitar, Tulungagung , Kediri, Jombang, Mojokerto dan Surabaya. Sehingga memiliki fungsi penting bagi Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News