kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Sebelum terbang, AirAsia tak ambil data cuaca


Jumat, 02 Januari 2015 / 20:18 WIB
Sebelum terbang, AirAsia tak ambil data cuaca
IHSG Bertahan di Zona Hijau, Intip Saham yang Paling Banyak Diburu Asing Kemarin


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan fakta baru yang cukup mencengangkan sebelum pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak. Rupanya, AirAsia tidak mengambil data cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelum pesawat tersebut terbang.

"Berdasarkan laporan Kepala BMKG Kepada Menteri Perhubungan (Ignasius Jonan), bahwa memang AirAsia tidak mengambil (Dari BMKG di Sidoarjo) data cuaca sebelum terbang," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid saat konferensi pers, Jakarta, Jumat (2/1).

Lebih lanjut dia menjelaskan, AirAsia baru mengambil data cuaca BMKG pukul 07.00 WIB setelah Pesawat QZ8501 resmi dinyatakan hilang pada pukul 07.55. Ada pun, pesawat tersebut berangkat dari Bandara Juanda pada pukul 05.36.

Menurut Hadi, tidak diambilnya data cuaca sebelum pesawat terbang oleh AirAsia akan diinvestigasi kebijakannya oleh Kemenhub.

Apabila melanggar standar operasional prosedur (SOP), maka Kemenhub akan bertindak tegas. Bahkan karena hal itu pula kata dia, Menhub Jonan sempat marah saat mendatangi Kantor AirAsia di Cengkareng, Tangerang hari ini. Pasalnya, karena hal itu, briefing pilot sebelum terbang terkait data cuaca tidak dilakukan AirAsia.

"Pilot harusnya selalu mendapat briefing secara fisik dari Flight Operation Officet (FOO). Paling 10 sampai 20 menit," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mendatangi Kantor Indonesia AirAsia di Cengkareng, Tangerang, Jumat (2/1). Menurut Staf Khusus Menhub Hadi M Djuraid yang ikut dalam sidak tersebut, Jonan sempat marah besar lantaran salah satu Direktur AirAsia menganggap briefing pilot sebelum penerbangan sebagai cara tradisional alias kuno.

"Itu yang sudah berlaku secara internasional, mengambil info cuaca secara fisik dari BMKG itu cara tradisional," kata Hadi sembari menirukan kata-kata salah satu Direktur AirAsia, Jakarta, Jumat (2/1/2014).

Lebih lanjut Hadi mengatakan, mendengar jawaban tersebut Jonan nampak kesal dan kemudian memarahi sang direktur tersebut. "Kalau ada aturan Anda harus patuh, jangan coba-coba melawan. Bisa saya cabut izin Anda," ucap Jonan seperti disampaikan Hadi. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×