kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Sebanyak 51 desa di Karawang terendam banjir


Senin, 21 Januari 2013 / 11:57 WIB
Sebanyak 51 desa di Karawang terendam banjir
ILUSTRASI. Gedung Evergrande. REUTERS/Bobby Yip


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can


JAKARTA. Luapan Sungai Cibeet dan Citarum merendam sebagian daerah Kabupaten Karawang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 51 desa di 15 kecamatan yang terendam banjir.

Ketinggian air berkisar 30 sentimeter hingga 250 sentimeter. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, rendaman yang paling tinggi terjadi di Kecamatan Batu Jaya, Desa Segaran dan Telukbango sekitar 180-250 cm. "Hingga saat ini sebagian daerah masih terendam banjir," tutur Sutopo, Senin (21/1).

Sebanyak 18.626 rumah terendam banjir dan merugikan 18.914 kepala keluarga atau 66.746 jiwa menderita. "Di beberapa desa juga terjadi pengungsian di antaranya di balai desa dan rumah-rumah penduduk," ucapnya.  

Sutopo menuturkan, upaya tanggap darurat masih dilakukan. BPBD Jawa Barat didampingi Tim Reaksi Cepat BNPB bersama untuk terkait melakukan penanganan di lokasi.

Belum terbentuknya BPBD di Kab. Karawang menyebabkan kendala dalam hal pendataan dan penanganan di lapangan. Posko tanggap darurat didirikan di kantor Pemda sedangkan Posko Lapangan didirikan di setiap Kecamatan yang banjir.

BNPB menyarakan warga masyarakat yang menjadi pengungsi diusahakan untuk tidak tidur di tenda melainkan ditempatkan di gedung atau ruangan yang dapat digunakan. Menurut Sutopo, sebagian masyarakat tetap berada di rumahnya meski kebanjiran.

Sutopo mengatakan, kebutuhan dasar pengungsi selama tujuh hari ke depan telah tersedia, seperti 25 ton beras untuk korban bencana. Pengungsi sakit langsung dibawa ke Puskesmas dan tidak dibawa ke pengungsian. Saat ini dilakukan rapat koordinasi yang dipimpin Gubernur Jawa Barat di Karawang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×