kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebanyak 12,5 juta penduduk sudah mengikuti sensus penduduk online


Rabu, 11 Maret 2020 / 19:55 WIB
Sebanyak 12,5 juta penduduk sudah mengikuti sensus penduduk online
ILUSTRASI. Seorang perempuan melintas di depan tulisan 'Sensus Penduduk 2020' di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, Senin (17/2/2020). Sensus Penduduk Online ini dimulai pada Sabtu (15/2/2020) hingga 31 Maret 2020, sementara pada 1-31 Juli 2020 akan dilakuk


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sensus Penduduk via Online (SPO) 2020 sudah berjalan hampir satu bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 12,5 juta penduduk atau sekitar 3,3 juta keluarga telah ikut sensus.

Menurut Direktur Sistem Informasi Statistik BPS Muchammad Romzi, BPS mematok target 18 juta keluarga mendaftarkan diri pada SPO perdana Indonesia ini. "Itu target optimistis. Semoga mendekati," kata Romzi kepada Kontan.co.id, Selasa (11/3).

SPO yang dihelat BPS diselenggarakan pada 15 Februari 2020 - 31 Maret 2020. Sensus tersebut bisa diakses lewat laman sensus.bps.go.id yang bisa diakses baik dari telepon genggam maupun personal computer (PC).

Baca Juga: Siapkan data ini sebelum mengisi sensus penduduk online di BPS

Setelah SPO ini, sensus akan diadakan secara manual atau lewat sensus penduduk wawancara dengan jadwal 1 Juli 2020 - 31 Juli 2020. Menurut Romzi, dalam pencatatan ini diharapkan semua penduduk bisa tercatat.

"Untuk online memang ditarget. Tetapi kalau sensus penduduk (bukan online) harus no one left behind," tambah Romzi.

Untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya pencatatan ini, Romzi mengatakan, BPS telah memiliki sederet jurus publikasi. Publikasi yang dilakukan adalah lewat media placement, ground activities, dan digital activities.

Strategi publikasi media placement adalah dengan mengiklankan kegiatan sensus penduduk tersebut di televisi, radio, media cetak, media daring, bioskop, media luar ruang, dan bahkan sarana transportasi seperti kereta, commuter line, dan lain-lain.

Sementara untuk ground activities, BPS melakukan sosialisasi dengan mendatangi langsung masyarakat lewat acara BPS goes to campus, Car Free Day (CFD), atau bahkan sosialisasi ke Kementerian/Lembaga (K/L) atau Organisasi Pemerintah Daerah (OPD).

Selain itu, BPS juga memanfaatkan platform digital untuk media sosialisasinya seperti Facebook, Instagram, Youtube, maupun Twitter. Lewat cara ini, BPS pun menggandeng para influencer seperti Tasya Kamila, selebgram Kristo Immanuel, dan lain-lain.

Baca Juga: Warga negara asing bisa ikut sensus penduduk 2020, ini caranya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×