kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sebanyak 11,84 Juta Wajib Pajak Masih Belum Padankan NIK-NPWP


Jumat, 17 November 2023 / 05:32 WIB
Sebanyak 11,84 Juta Wajib Pajak Masih Belum Padankan NIK-NPWP
ILUSTRASI. Masih banyak wajib pajak yang belum melakukan pemadanan pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih banyak wajib pajak yang belum melakukan pemadanan pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Para wajib pajak pun diimbau segera melakukan pemadanan NIK menjadi NPWP.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Kemenkeu Dwi Astuti mengatakan, sudah ada 59,23 juta NIK yang dilakukan pemadanan menjadi NPWP hingga 14 November 2023. Angka ini sekitar 82,37% dari total wajib pajak orang pribadi dalam negeri.

"Lalu sampai dengan tanggal 14 November 2023 pukul 20.00 WIB total sudah terdapat sebanyak 59,23 juta NIK-NPWP yang dipadankan," ujar Dwi kepada Kontan.co.id, Kamis (16/11).

Artinya, masih ada sekitar 11,84 juta wajib pajak lagi yang belum melakukan pemadanan NIK-NPWP dari total keseluruhan wajib pajak orang pribadi sebanyak 71.078.185. Untuk itu, Ditjen Pajak terus melakukan berbagai upaya agar masyarakat dapat segera memadankan NIK dengan NPWP.

Baca Juga: Implementasi Penuh Pemadanan NIK-NPWP Mundur Jadi Pertengahan 2024

Sebelumnya, Dwi menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 112/2022 maka wajib pajak orang pribadi (WP OP) penduduk diharuskan menggunakan NIK sebagai NPWP.

Dengan demikian, apabila NIK-nya belum padan dengan NPWP, maka wajib pajak yang bersangkutan akan kesulitan mengakses layanan perpajakan, termasuk layanan administrasi pihak lain yang mensyaratkan NPWP.

"Wajib pajak yang NIK dan NPWP-nya belum padan, akan mendapat risiko berupa kesulitan akses layanan perpajakan karena seluruh layanan perpajakan akan menggunakan NIK," kata Dwi.

Baca Juga: Catat! Enam Layanan Ini Wajib Gunakan NIK Mulai Tahun 2024

Seperti yang diketahui, PMK 112/2022 telah mengatur bahwa seluruh layanan administrasi perpajakan dan layanan lain yang membutuhkan NPWP sudah menggunakan NPWP dengan format baru mulai 1 Januari 2024.

Namun, karena ada beberapa persiapan matang serta pengujian yang harus dilakukan, maka implementasi secara penuh baru akan berlaku pada pertengahan 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×