kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.824   31,00   0,20%
  • IDX 7.209   74,65   1,05%
  • KOMPAS100 1.108   14,20   1,30%
  • LQ45 877   9,76   1,12%
  • ISSI 221   3,61   1,66%
  • IDX30 449   5,36   1,21%
  • IDXHIDIV20 542   6,49   1,21%
  • IDX80 127   1,73   1,38%
  • IDXV30 135   1,39   1,04%
  • IDXQ30 149   1,65   1,11%

Sebagian wilayah Indonesia belum masuk kemarau


Selasa, 29 April 2014 / 15:39 WIB
Sebagian wilayah Indonesia belum masuk kemarau
ILUSTRASI. OJK menemukan rekayasa laporan keuangan yang dilakukan Wanaartha Life.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah menyatakan sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat ini belum memasuki musim kemarau. Hal itu didasarkan kepada laporan resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang analisis awal musim kemarau.

"Dari awal April 2014 sebagian besar wilayah Indonesia belum masuk musim kemarau. Yang sudah masuk kemarau adalah wilayah Sumatra sejak Januari dan Februari. Bali, NTB, dan NTT sedang transisi memasuki kemarau sejak Maret," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa seusai rapat koordinasi stabilitas pangan di kantornya, Selasa (29/4/2014).

Mengenai prediksi kemungkinan terjadinya fenomena El Nino, Hatta menjelaskan prediksinya adalah kemungkinan tersebut sudah lemah pada bulan April hingga Juni 2014. Sementara itu pada bulan Juli sampai September mendatang telah masuk kategori moderat.

"Kalau dari Jepang bulan April sampai Juni kondisi normal, Juli sampai September lemah. Kalau dari Australia pada April sampai Juli kondisi normal, Agustus sampai september mungkin lemah. Indonesia pada April sampai Agustus normal, tapi September 2014 kemungkinan El Nino lemah," ujar dia.

Pada kesempatan sama, Menteri Pertanian Suswono mengatakan apabila situasi cuaca telah diprediksi normal, pemerintah melalui kementerian terkait untuk mengoptimalkan irigasi. Tujuannya, agar target capaian produksi bahan pangan termasuk beras tetap dapat tercapai.

"Kalau normal paling tidak irigasi kita optimalkan agar sawah tetap ditanam. Biasanya kalau di kemarau produktivitasnya akan meningkat karena penyinaran cukup dibandingkan musim hujan," kata Suswono. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×