Reporter: Revita Rita Rani | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Koordinasi Penenaman Modal (BKPM) ingin aliran dana investasi deras masuk Indonesia tahun depan. Makanya, penjaga pintu foreign direct investment (FDI) ini mengawasi negara-negara lain yang berpotensi tampil lebih memikat.
Mengutip survei PricewaterhouseCoopers, BKPM menilai, Indonesia akan menjadi destinasi investasi utama tahun depan bersama China, Amerika Serikat dan Vietnam. Sebanyak 52% CEO yang disurvei menyatakan akan ekspansi di Indonesia setahun ke depan.
Di antara negara-negara tersebut, BKPM terutama mencermati Vietnam sebagai salah satu negara pesaing Indonesia. Menurut Franky, investor manufaktur seperti tekstil dan produk tekstil (TPT) berpotensi besar masuk ke Vietnam yang tengah membuka diri untuk investasi asing.
Karena itu, Kepala BKPM Franky Sibarani akan melanjutkan aksi membuka pintu lebar investasi seperti yang dimulai tahun ini. Antara lain, melanjutkan kemudahan investasi, khususnya bagi sektor manufaktur dengan Izin Investasi dan Konstruksi di Kawasan Industri, paket kebijakan yang bermanfaat langsung untuk investasi manufaktur, kemudahan status perusahaan dalam kawasan berikat (PDKB), dan diskon pajak untuk industri padat karya.
"Sedangkan untuk sektor prioritas investasi, BKPM akan terus mendorong realisasi khususnya orientasi ekspor, padat karya yg orientasi ekspor, substitusi impor, hilirisasi, pertanian, maritim, Pariwisata dan kawasan, infrastruktur," paparnya.
Tahun depan, BKPM membidik realisasi investasi Rp 594 triliun. Franky yakin bisa mencapai target tersebut karena realisasi tahun ini saja diperkirakan bisa mencapai Rp 545 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News