Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara terkait hasil rekapitulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menempatkan Partai Demokrat diurutan keempat dengan 10,19%.
Angka real count ini sempat menjadi polemic karena perolehan suara Demokrat berada di atas perhitungan rata-rata sejumlah lembaga survei yang mengatakan partai berlogo mercy itu memperoleh suara sekitar 9%.
Bahkan, komentar pun keluar dari calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku heran karena suara partai Demokrat naik sementara suara PDIP turun dari hasil hitung cepat (quick count).
Menurut SBY, partai Demokrat pada pemilu legislatif tahun 2009 pernah menduduki peringkat teratas dengan 21% suara dan sekarang turun menjadi 10%.
"Kami berduka dan berkabung atas hasil yang kami raih dan mengucapkan selamat kepada PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra yang menempati tiga besar," ujarnya, Selasa (13/5).
Ia bilang, hasil real count ini sesuai dengan hasil quick count. Pasalnya, margin of error dari quick count itu adalah plus minus 1%. Sehingga, kalau quick count Partai Demokrat 9% dan real count sekitar 10% itu sudah sesuai dengan margin of error.
"Saya sudah baca pernyataan Pak Jokowi yang mempertanyakan hal ini, dia berkomentar seperti itu karena menganggap quick count yang diperoleh partai kami hanya 7%, sehingga margin of error dianggap tak wajar," ungkapnya.
SBY pun mengungkapkan, bahwa lembaga survei menempatkan demokrat pada angka bervariasi antara 9%-10%, seperti survei Kompas 9,3%, Cyrus 9,7%, Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) 10%, Indikator Politik 9,7%, dan survei RRI 10,6%
Menurutnya dari data survei itu maka semua sudah sesuai dan tak perlu lagi dipertentangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News