kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

SBY minta Demokrat lupakan Pemilu 2014?


Sabtu, 09 Februari 2013 / 11:11 WIB
SBY minta Demokrat lupakan Pemilu 2014?
Rating drakor Hometown Cha-Cha-Cha dan sederet drama Korea terbaru di akhir pekan awal Oktober 2021.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua Dewan Pembina yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (8/2) malam, meminta kader partainya melupakan Pemilu 2014. Seluruh kader diminta mengutamakan penataan, penertiban, dan pembersihan partai. Namun, pesan itu dinilai justru bermakna terbalik.

"Walaupun ia katakan begitu, sebenarnya bisa dibaca terbalik. Arah opini yang sekarang semakin memburuk terhadap Demokrat sedang diupayakan untuk berbalik. Ia memperlihatkan ke publik ada upaya bersih-bersih," ujar pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto, Sabtu (9/2). Penyataan fokus pada bersih-bersih partai, misalnya, menurut Toto adalah untuk menarik hati masyarakat di Pemilu 2014.

SBY, tegas Toto, bukan bermaksud kader partainya melupakan Pemilu 2014 tetapi justru meninginkan pemenangan Pemilu 2014. Justru, kata dia, sBY mengingatkan para kadernya bahwa Pemilu 2014 sudah sangat dekat. "Upaya penataan dan bersih-bersih ini adalah upaya untuk menggaet pemilih agar tetap memilih partai berlambang mercy ini. Ia menginginkan 'aroma korupsi' yang sekarang menempel di tubuh Demokrat bisa hilang," kata Toto.

Meski tak ada pernyataan eksplisi yang menonaktifkan Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum, Toto melihat SBY telah memberi sinyal pada Anas untuk mundur. Menurut dia ini juga adalah bentuk upaya lain menyelamatkan Partai Demokrat, secara halus menonaktifkan Anas dengan memintanya fokus pada dugaan keterlibatan di skandal Hambalang.

Kubu Cikeas, lanjut Toto, percaya elektabilitas partai akan membaik jika Anas yang dianggap terlibat kasus dugaan korupsi, mengundurkan diri. "Secara pribadi, SBY tidak punya masalah, namun ia amat peduli terhadap nasib partai. Karena itu, Anas harus mundur demi terciptanya citra partai sebagai partai yang bersih. Ini semua bertujuan untuk memenangkan Pemilu 2014," papar dia.

Berdasarkan beberapa hasil survei menjelang Pemilu 2014, elektabilitas Partai Demokrat memang terus merosot yang diduga akibat para politisinya tersandung kasus korupsi. Sebut saja Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, dan Hartati Murdaya. Kemudian menyusul Andi Alfian Mallarangeng yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

SBY menyampaikan delapan solusi sebagai langkah penyelamatan partai, Jumat (8/2), setelah menggelar pertemuan Majelis Tinggi yang diperluas, di kediamannya di Cikeas. Poin pertama solusi itu adalah pengambilalihan seluruh pelaksanaan tugas dan kewenangan terkait penataan dan konsolidasi partai. (Dian Maharani/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×