kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

SBY larang pesawat Indonesia lintasi Ukraina


Jumat, 18 Juli 2014 / 13:13 WIB
SBY larang pesawat Indonesia lintasi Ukraina
ILUSTRASI. RHB Sekuritas akan menerbitkan waran terstruktur dengan underlying asset GOTO dan TOWR pada akhir Februari 2023. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menyusul jatuhnya pesawat Malaysian Airlines MH17, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghimbau setiap maskapai penerbangan asal Indonesia untuk tidak melewati daerah yang tengah konflik. Seperti diketahui, penyebab jatuhnya pesawat MH17 tersebut dikarenakan terkena tembakan, ketika melintasi wilayah Ukraina.

Ukraina dan Rusia saat ini memang tengah terlibat konflik militer. Adapun beberapa tempat yang dilarang dilewati maskapai pesawat itu antara lain, wilayah Ukraina, wilayah perbatasan Ukraina-Rusia, dan Jalur Gaza. "Saya juga menyerukan kepada seluruh WNI yang akan berpergian di seluruh dunia, yang menggunakan jasa penerbangan bisa memastikan bahwa pesawat yang ditumpanginya tidak melintasi daerah tersebut," ujar SBY, Jumat (18/7) di Istana Negara Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, SBY juga menyerukan kepada sesama negara ASEAN agar membantu Malaysia. Ia berharap negara-negara tersebut membantu supaya keadilan bisa dtegakan. Sebab, penambakan pesawat komersial yang ditumpangi warga sipil menyalahi aturan internasional, dan hukum perang.

Seperti diberitakan pesawat MH17 tersebut terbang dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Diperkirakan jumlah penumpang yang menjadi korban pesawat tersebut sebanyak 298 orang. Beberapa diantaranya WNI.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, menghimbau masyarakat yang mengetahui informasi mengenai WNI yang menjadi korban, agar menghubungi kementerian luar negeri, kedutaan besar Indonesia di Malaysia, atau kedutaan besar di Belanda. Saat ini pemerintah tengah bekerja sama dengan pihak maskapai MAS mengidentifikasi siapa saja WNI yang menjadi korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×