kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

SBY klaim penuhi janji sebagai Presiden


Kamis, 03 April 2014 / 17:59 WIB
SBY klaim penuhi janji sebagai Presiden
ILUSTRASI. 5 Essential Oil yang Bisa Membantu Tidur Lebih Nyenyak.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejak dilantik sebagai presiden pada Oktober 2004 lalu hingga saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim telah memenuhi semua janji-janjinya ketika kampanye. Saat ini, menurutnya Indonesia sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelum dipimpinnya.

SBY menjelaskan semua hasil kerjanya itu dalam kampanye terakhir partai Demokrat di Jakarta hari ini, Kamis (3/4) di JCC Kemayoran. Bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi politik, sosial dan budaya diklaim telah membaik dalam 10 tahun terakhir.

SBY lantas menunjukan beberapa indikator ekonomi yang dianggap sebagai suatu keberhasilan. Misalnya saja, rasio utang yang terus menurun. Sebelum SBY menjadi presiden, rasio utang Indonesia mencapai 56,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), namun pada tahun 2013 lalu rasio utang mampu turun menjadi hanya 23% terhadap PDB.

Ketua dewan pembina Partai Demokrat ini juga membeberkan data-data ekonomi lain seperti jumlah kemiskinan yang turun menjadi 11,47% di akhir tahun 2013. Padahal angka kemiskinan di tahun 2000 mencapai 19,1%. "Kami telah memberi bukti, tak hanya janji," ujar SBY.

Bukan hanya diklaim lebih baik dari pemerintahan sebelumnya, dalam beberapa hal pemerintahan SBY juga diklaim lebih baik dibanding era Soeharto. Misalnya untuk pendapatan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang meningkat sampai empat kali lipat.

Di akhir masa jabatan Soeharto tahun 1998, pendapatan negara hanya Rp 204 triliun, namun pada tahun 2013 jumlahnya sudah mencapai Rp 1.667 triliun. Meningkatnya, jumlah penerimaan negara membuat anggaran negara juga semakin besar termasuk untuk pembangunan infrastruktur.

Dengan begitu, pembangunan jalan, peningkatan kapasitas listrik dan fasilitas kesehatan serta pendidikan meningkat. Saat ini, kapasitas listrik sudah mencapai 48.000 mega watt, padahal sebelum pemerintahannya hanya sebesar 20.000 MW. Jumlah jalan juga sudah bertambah menjadi 501.000 kilo meter, sementara sepanjang era Soeharto saja cuman 348.000 KM.

Dengan segala data-data ekonomi tersebut SBY berharap masyarakat melihat pemerintahannya berhasil. Ia merasa yakin dan percaya diri kedepan Indonesia bisa lebih baik lagi. Untuk itu, ada lima hal yang menjadi janji partai Demokrat.

Yakni: ekonomi akan terus tumbuh dan kuat; kesejahteraan rakyat terus meningkat; bidang politik akan semakin stabil dan demokratis; TNI/Polri harus makin kuat; serta  peran Indonesia di dunia internasional akan semakin ditingkatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×