kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

SBY kecewa realisasi penyerapan anggaran belanja seret


Rabu, 14 Desember 2011 / 10:01 WIB
SBY kecewa realisasi penyerapan anggaran belanja seret
ILUSTRASI. Uang rupiah.Apakah Rupiah bisa menguat lagi hari ini Kamis (14/1)? Simak analisa ekonom BCA


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kecewa dengan realisasi penyerapan anggaran di kementerian dan lembaga. Dia menilai, realisasi penyerapan anggaran kementerian dan lembaga masih dibawah target.

Dia berharap, masalah penyerapan anggaran yang seret ini bisa segera diselesaikan. "Jangan sampai setiap tahunnya selalu ada sisa anggaran. Seharusnya pertumbuhan kita mendekati 7% itu tergerogoti karena tidak bisa belanja dengan baik," katanya saat membuka rapat kabinet, Rabu (14/12).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menuding, penyerapan anggaran belanja yang lambat karena sejumlah aturan seperti kebijakan pembatasan pembangunan gedung, aturan tender dan pengadaan tanah. Namun, dia optimis realisasi penyerapan anggaran belanja bisa mencapai 90%.

SBY meminta aturan yang menghambat penyerapan anggaran itu ditinjau kembali. Namun, dia mengingatkan, aturan tersebut harus bisa mencegah terjadinya penyimpangan dan korupsi.

Terlepas dari itu, SBY meminta anggaran belanja modal dalam APBN lebih diperbesar lagi porsi untuk tahun-tahun mendatang. Tujuannya untuk lebih mengoptimalkan pencapaian target-target pembangunan. "Saya berharap dalam APBNP nanti kalau ada sisa anggaran jangan digunakan yang lain. Tahun 2013-2014 saya ingin jauh lebih besar sehingga masuk akal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×