Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Desas-desus bakal adanya reshuffle dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu jilid II sedikit terjawab. Pasalnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengisyaratkan langkah tersebut.
Dalam pidato sambutan saat sidang kabinet, Selasa (1/3), SBY mengatakan akan menentukan soal masa depan koalisi partai pendukung pemerintah. "Nanti setelah sidang kabinet ini, pada forum yang terpisah saya akan memberikan penjelasan," katanya.
SBY mengatakan keputusan soal koalisi ini akan berdasarkan sistem. Dia mengaku tidak mau reaktif dan tidak ingin sekedar melakukan sesuatu. "Tetapi segala sesuatunya telah saya telaah dan telah saya pikir masak-masak secara komprehensif," ujarnya.
Koalisi partai pemerintah mulai retak. Ini terlihat dari usulan pengajuan hak angket pajak. Dua partai besar yang selama ini menjadi anggota koalisi yakni Partai Golongan Karya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berbeda pendapat dengan Partai Demokrat, partainya SBY.
SBY menjelaskan koalisi partai akan dikembalikan kepada kesepakatan antara partai-partai politik dengan dirinya. "Yang ditandatangani dengan komitmen untuk dijalankan sesuai dengan isi kesepakatan itu," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News