kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

SBY desak Lapindo Brantas lunasi ganti rugi


Kamis, 14 Februari 2013 / 15:37 WIB
SBY desak Lapindo Brantas lunasi ganti rugi
ILUSTRASI. Presiden Korea Selatan Moon Jae In dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara penyambutan resmi di Bandara Internasional Pyongyang Sunan, di Pyongyang.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Edy Can


JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta PT Lapindo Brantas segera membayarkan ganti rugi kepada korban senilai Rp 800 miliar. Menurut SBY, keterlambatan pembayaran ganti rugi kepada korban itu bisa menghambat upaya pemerintah menahan jebolnya lumpur Lapindo.

"Kalau janji ditetapi, kalau main-main dengan rakyat dosanya dunia akhirat," kata SBY saat menggelar sidang kabinet, Kamis (14/2).

SBY menjelaskan, bencana alam masih terus terjadi di Indonesia. Karena itu, dia mengatakan, pemerintah harus siap dan sigap melakukan pencegahan.

Dia tak ingin kejadian seperti jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Karena itu, dia telah meminta Kementerian Pekerjaan Umum memeriksa ketangguhan tanggul pembatas luapan lumpur Lapindo tersebut.

Seperti diketahui, akibat pembayaran ganti rugi belum tuntas, para korban luapan lumpur Lapindo meblokir tanggul. Akibatnya kondisi tanggul pembatas menjadi semakin kritis karena tidak diperbaiki.  Lapindo sendiri sesuai kesepakatan dengan warga berjanji melunasi ganti rugi pada Desember 2012 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×