Reporter: Herlina KD | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ancaman krisis ekonomi global yang bisa merembet ke Indonesia membuat pemerintah terus bersiap diri. Dengan melorotnya pertumbuhan ekonomi global, pemerintah akan mengoptimalkan kontribusi belanja negara terhadap pertumbuhan ekonomi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan, saat ini resesi tengah melanda dunia, tapi Indonesia masih mampu tumbuh 6,5%. Pasalnya, sebagian besar penopang pertumbuhan ekonomi nasional berasal dari domestik. "Ini mengapa belanja pemerintah amat penting bagi perekonomian," ujarnya saat penyerahan DIPA tahun anggaran 2012 di Istana Negara Selasa (20/12).
Menurutnya, dari empat komponen penunjang pertumbuhan ekonomi yaitu konsumsi masyarakat, belanja pemerintah, ekspor dan investasi, kontribusi belanja pemerintah melalui anggaran APBN dan APBD masih minim. Makanya, "Jika kita perbaiki bersama kontribusi anggaran APBN dan APBD, maka (pertumbuhan) ekonomi lebih tinggi akan datang, lapangan pekerjaan akan tumbuh lebih besar," jelas SBY.
SBY menambahkan, negara akan kehilang banyak kontribusi pertumbuhan ekonomi jika belanja negara tidak optimal.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjelaskan, untuk tahun ini pemerintah memperkirakan penyerapan anggaran belanja negara bisa mencapai 90%. SBY berharap, penyerapan anggaran ke depan bisa lebih dari 90%, atau sekitar 95%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News