Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimis di akhir kuartal I tahun ini, sudah ada satu bendungan yang siap dilelang. Bendungan tersebut adalah Bendungan Pamukkulu yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPRĀ Imam Santoso mengatakan, saat ini desain bendungan masih menunggu persetujuan Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB), sehingga kapan pelelangan dilakukan dan besaran anggarannya belum dapat dipastikan.
Namun diperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan bendungan baru pada tahap awal ini adalah sekitar Rp 7 triliun. "Dari sembilan bendungan yang direncanakan tahun ini, yang telah siap ialah bendungan Pamukkulu," kata Imam, akhir pekan lalu.
Sekadar catatan, sembilan bendungan baru yang akan dibangun tahun ini yakni Bendungan Rukoh di Provinsi Aceh, Bendungan Lausimeme di Provinsi Sumatera Utara, Bendungan Komering II di Provinsi Sumatera Selatan, Bendungan Bener di Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu ada pula Bendungan Way Apu di Provinsi Maluku, Bendungan Pamukkulu di Provinsi Sulawesi Selatan, Bendungan Baliem di Provinsi Papua, Bendungan Sidan di Provinsi Bali dan Bendungan Temef di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya terus memonitor kesiapan dari sembilan bendungan yang ditargetkan dibangun tahun ini. Menurutnya, bila kesiapan pendukung dari pembangunan bendungan telah memenuhi persyaratan maka bakal segera dilakukan pelelangan. "Saat ini kami monitor terus," kata Basuki.
Sepanjang tahun 2014 hingga 2019, Pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 65 pembangunan. Untuk membangun bendungan dibutuhkan waktu antara 3-4 tahun. Dari beberapa proyek bendungan yang telah berjalan saat ini, tahun ini sebanyak 30 bendungan dalam tahap konstruksi.
Pembangunan bendungan ini merupakan peran Kementerian PU-Pera dalam mendukung ketahanan pangan di dalam negeri. Selain pembangunan bendungan, Kementerian PU-Pera juga melakukan pembangunan 1 juta hektar jaringan irigasi baru, rehabilitasi 3 juta hektar jaringan irigasi, serta membangun embung-embung penampung air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News