CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Saran Menkeu untuk pejabat pajak yang baru


Selasa, 17 Juni 2014 / 12:34 WIB
Saran Menkeu untuk pejabat pajak yang baru
ILUSTRASI. OJK buka suara terkait Tim Likuidasi PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life).


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pagi ini, tujuh orang dilantik menjadi pejabat eselon II, di dua unit Kementerian Keuangan, yakni Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Menteri Keuangan Chatib Basri dalam sambutannya, memberikan masukan kepada pejabat baru DJP.

"Yang baru mengisi posisi eselon II,tantangan penerimaan negara menjadi sangat berat terutama karena faktor eksternal," katanya, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (17/6).

Chatib menjelaskan, menurunnya harga komoditas dan harga energi, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi membuat penerimaan pajak turun beberapa tahun terakhir.

"Saya tahu penyebabnya adalah eksternal, tapi ada baiknya jika kita juga lihat penurunan ini karena selama ini peneriman pajak terkonsentrasi pada sektor yang profitnya sangat tergantung pada eksternal," ujarnya.

Menurut dia, struktur penerimaan pajak Indonesia kebanyakan dari sektor tradable, terutama tambang dan komoditas. Dia bilang, jika harga tambang dan komoditas dunia turun, maka akan berimbas pada menurunnya penerimaan pajak.

"Implikasi dari hal ini, kita harus melakukan ekstensifikasi. Tidak tidak bisa lagi mengandalkan yang saya sebut sektor tradisional, tradable," ujar Chatib.

Untuk melakukan ekstensifikasi ini, maka dia berpesan kepada pejabat baru untuk menciptakan terobosan dan langkah penting.

"Betul pertumbuhan ekonomi melambat, tapi ada sektor yang tumbuh tinggi, contohnya properti atau keuangan atau jasa transportasi dan komunikasi. Ini memang sudah digarap tapi belum optimal. Coba tenaga baru lakukan ekstensifikasi" katanya. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×