kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sampaikan Potensi Indonesia, Jokowi Harapkan Kerja Sama Konkret dari Pebisnis AS


Jumat, 13 Mei 2022 / 09:22 WIB
Sampaikan Potensi Indonesia, Jokowi Harapkan Kerja Sama Konkret dari Pebisnis AS
ILUSTRASI. Presiden Jokowi bersama pemimpin ASEAN saat bertemu pebisnis AS


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersama para Pemimpin negara ASEAN lainnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para pengusaha Amerika Serikat (AS) di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, Kamis (12/5).

Pada pertemuan tersebut, Jokowi sempat membahas mengenai sebagai Presiden G20, Indonesia ingin memastikan agar G20 dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global, terutama bagi kemajuan negara-negara berkembang.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengharapkan kerja sama konkret yang menguntungkan dengan ASEAN, khususnya Indonesia.

“Semua ini membutuhkan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis. Saya berharap para CEOs perusahaan besar Amerika dapat membangun kerja sama konkret di G20, dan kerja sama dengan ASEAN, khususnya dengan Indonesia,” ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Jumat (13/5).

Baca Juga: Di Depan CEO AS, Jokowi: Kami Undang Pelaku Bisnis AS untuk Investasi di Indonesia

Pada pertemuan tersebut, Jokowi juga menekankan potensi kekuatan Indonesia dalam penyediaan bahan baku industri, penyediaan energi hijau, dan ekonomi digital.

Misalnya sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Ia menyebut Indonesia tengah berkembang pesat dalam industri besi dan baja.

"Saat ini Indonesia menjadi negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia,” ungkapnya.

Tak hanya besi dan baja, Jokowi juga menyampaikan potensi Indonesia lain seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium, yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan, termasuk baterai litium dan mobil listrik.

Selain itu, Indonesia juga sangat kaya dengan potensi energi hijau. Pembangkit listrik tenaga hidro, surya, dan geothermal sangat berlimpah.

“Kami memastikan bahwa produksi barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Kami mengundang pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia,” jelasnya.

Sedangkan di sektor ekonomi digital, Indonesia memastikan keseriusannya dalam pengembangan sektor ekonomi ini yang adil dan bermanfaat bagi semua. Potensi ekonomi digital Indonesia terlihat dari adanya 2.346 start-up yang dimiliki, atau terbanyak kelima di dunia.

Baca Juga: Terima Chairman dan CEO Air Products, Jokowi: Segera Tindak Lanjuti Rencana Investasi

Oleh karenanya Jokowi sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika dalam pengembangan infrastruktur digital tersebut. Di antaranya dengan memfasilitasi digital capacity-building, serta mendukung upaya Indonesia untuk masuk dalam global value chain melalui digitalisasi.

Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut hadir juga Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry dan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, Marriot International, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×