kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Said Didu minta penggantinya tegas hadapi intervensi


Kamis, 23 September 2010 / 20:06 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Meski besok Said Didu dicopot dari posisi Sekretaris Kementerian BUMN, dia masih menyempatkan diri menyampaikan satu pesan penting untuk penggantinya yaitu harus kuat menjaga intervensi non korporasi dan memiliki komitmen untuk itu.

Said mengingatkan isi sambutan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berpidato dalam pembukaan Indonesia Business-BUMN Expo & Conference (IBBEX) 2010. Saat itu, Presiden menyebutkan tiga penyakit yang menggerogoti BUMN, dua di antaranya adalah sebagai sapi perahan dan bancakan untuk mencari keuntungan.

Said mengaku selama ini intervensi terhadap BUMN sangat kuat. "Bukan hanya politik lo, semua pihak berkeinginan mengintervensi, ada yang menganggap sapi perah ada menjadi bancakan," imbuh Said usai menghadiri acara Indonesia Business-BUMN Expo & Conference (IBBEX) 2010, Kamis (23/9)

Said mengaku, pengalaman intervensi itu kerap kali dialaminya selama 5 tahun menjabat Sekretaris Kementerian Negara BUMN. Selain itu, Said juga meminta penggantinya untuk melanjutkan semangat zero corruption serta menyelesaikan Inpres tentang rightsizing BUMN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×