Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
"Atau ya umumkan saja mohon maaf karena wabah meski amat menurun namun belum nol, tiap hari masih ada ratusan orang terinfeksi di Indonesia. Jadi kali ini kita tidak sediakan makan bersama," ucap Zubairi.
Adapun terkait tradisi sungkeman, ia mengatakan sangat mungkin terjadi penularan virus Sars-Cov-2.
Namun demikian, risiko tersebut bisa dicegah selama saat mengantre dan melakukan sungkem, masyarakat tertib menggunakan masker.
"Jadi memang ada risiko penularan untuk sungkem. Kan kita berbaris untuk sungkem pada orang yang dihormati, dalam hal ini ayah atau ibu, nah itu berbaris berisiko karena berdekatan, sungkem juga berisiko," ujar Zubairi.
"Namun risiko tidak terlalu tinggi. Jadi menurut saya masih bisa, silakan (untuk sungkeman), namun selalu harus pakai masker selama proses antre untuk sungkem dan saat sungkem," lanjut dia.
Baca Juga: Lebaran Akan Tiba, Ini Ucapan Selamat Lebaran & Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2022
Ia pun mengatakan, saat tradisi sungkeman berakhir, masyarakat tak boleh lupa untuk mencuci tangan. Pasalnya saat sungkeman, tak hanya tangan satu orang saja yang dipegang, namun juga tangan dari banyak kerabat lainnya.
Untuk masker yang digunakan pun Zubairi menyarankan untuk memakai masker jenis N-95 atau KN-95. "Atau kalau enggak dobel pakai masker bedah yang luarnya biru atau hijau itu," ujar Zubairi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul IDI Sarankan Masyarakat Tahan Diri Tak Cipika-cipiki Saat Rayakan Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News