kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saat batik mewarnai sidang Dewan Keamanan PBB


Rabu, 08 Mei 2019 / 18:00 WIB
Saat batik mewarnai sidang Dewan Keamanan PBB


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sidang Dewan Keamanan PBB yang dipimpin oleh Menlu RI Retno Marsudi sebagai Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk Mei 2019, kali ini berlangsung unik.

Ruang sidang DK PBB dalam pertemuan Selasa (7/5) waktu setempat dimeriahkan dengan berbagai ragam motif batik maupun tenun yang dikenakan para Delegasi peserta pertemuan dari berbagai negara. Tidak terkecuali Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres yang menggunakan motif tenun troso berwarna cerah.

Dipilihnya batik sebagai dress code sidang DK PBB merupakan bentuk penghormatan para anggota DK PBB bagi Indonesia yang memegang Presidensi Dewan Keamanan PBB untuk bulan Mei 2019.

Berbagai batik yang dikenakan delegasi DK PBB ini merupakan koleksi pribadi mereka masing-masing. Sejumlah delegasi mengoleksi batik tersebut tidak hanya dari pemberian dari delegasi Indonesia di New York, atau ketika mereka menjadi ketua delegasi dalam konferensi di Indonesia, namun juga ada yang membelinya sendiri pada saat kunjungan ke Indonesia.

Selain Sekjen PBB, delegasi lainnya yang terlihat menggunakan batik termasuk Amerika Serikat, Jerman, Pantai Gading, Prancis, Peru, Republik Dominika, dan China.

“Sangat menyenangkan bahwa dalam sidang hari ini cantik dan colorful, karena sebagian besar anggota DK PBB mengenakan batik, termasuk Sekjen PBB mengenakan tenun dari Bali,” kata Menlu Retno dikutip dari laman Setkab, Rabu (8/5).

Penggunaan batik di dalam Sidang DK PBB diharapkan semakin mempopulerkan batik yang saat ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia.

Pertemuan Debat Terbuka (Open Debate) yang bertemakan “Menabur Benih Perdamaian” yang dilaksanakan hari ini ditujukan untuk terus mendorong peningkatan kapasitas Pasukan Penjaga Perdamaian dalam berbagai misi di belahan dunia.

Pertemuan ini merupakan salah satu agenda prioritas Indonesia selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020.

View this post on Instagram

Batik mewarnai sidang DK PBB di bawah Presidensi Indonesia Nuansa Indonesia hadir di ruang persidangan Dewan Keamanan PBB hari ini. Pada sidang yang dipimpin Menlu RI di New York hari ini (7 Mei), terlihat banyak Duta Besar dan delegasi negara-negara anggota yang mengenakan pakaian batik. Termasuk di antara diplomat internasional yang terlihat mengenakan batik adalah Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Dari kursi Presidensi DK PBB, Menlu Retno juga mengawali sidang dengan mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepasa seluruh umat Muslim di dunia. Selama Presidensi DK PBB Indonesia di bulan Mei 2019 ini, Indonesia memang tidak hanya mengedepankan berbagai isu penting seperti misi pemeliharaan perdamaian PBB dan perlindungan penduduk sipil, melainkan juga akan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Di samping batik, akan dihadirkan pula tari Saman Aceh pada akhir bulan ini. Tengah berlangsung pula pameran foto mengenai berbagai bentuk kontribusi Indonesia bagi perdamaian dunia, yang berlangsung di Markas Besar PBB hingga tanggal 17 Mei 2019. #IniDiplomasi #indonesiauntukdunia

A post shared by Kementerian Luar Negeri RI (@kemlu_ri) on

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×