Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi, terutama nilai tukar rupiah. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah telah melemah hingga Rp 14.710 per dollar AS.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya akan menambah volume intervensi. "Kami intensifkan intensitas untuk lakukan intervensi khususnya dua hari ini, kami naikkan volume intervensi di valas. Kemarin, dari pagi sampai sore kami lakukan intervensi di valas," ujar Perry di komplek BI, Jumat (31/8).
Ia melanjutkan, BI juga lakukan pembelian SBN dari pasar sekunder.
"Tadi pagi jelang jam 11 kami beli Rp 3 triliun. Ini hampir semua yang dijual asing kita beli. Kami juga buka lelang swap dengan target US$ 400 juta dan semoga bisa lebih banyak. Kami juga buka window swap hedging tiap hari. Ini langkah-langkah stabilisasi BI," jelasnya.
"Kami juga koordinasi denga Kemkeu dan OJK untuk pastikan stabilitas sistem keuangan terjaga. Itu pertama," lanjutnya.
Ke depannya, BI menilai, ekonomi Indonesia tahan menghadapi tekanan global dengan kebijakan yang sehat. Meskipun di September akan ada kenaikan suku bunga The Fed (FFR) dan November akan ada musim dividen kedua.
"Kami terus lakukam langkah-langkah stabilisasi dengan terus waspadai risiko-risio ke depan. Kalo kita hadapi ketidakpastian, maka langkahnya adalah preemptive," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News