Sumber: Surya Online | Editor: Hendra Gunawan
SURABAYA. Tingginya harga rumah tempat Presiden Soekarno dilahirkan, menyebabkan Pemerintah Kota Surabaya belum berhasil membelinya hingga hari ini.
Bila awalnya pemilik rumah Ny Jamilah meminta harga Rp 300 juta dan nyaris dipenuhi, ternyata belakangan dia menaikkan harga lagi.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, terakhir Jamilah membenderol harga mencapai Rp 1 miliar. Rumah itu berdiri di Pandean, Gang IV Nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Siang ini, putri Soekarno yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan napak tilas ke tempat tersebut.
Risma menjelaskan, dengan harga semahal itu, Pemkot Surabaya belum bisa membayarnya. Sebab, harga tersebut dinilai melampaui taksiran kewajaran dari tim penilai.
"Untuk itu kita masih pikirkan dan melakukan koordinasi dengan pemilik rumah agar mau menurunkan harganya," kata Risma saat mendampingi Megawati di Surabaya, siang ini.
Di samping itu, Pemkot masih terus berupaya meminta sejumlah pihak ikut memikirkan solusi terbaik guna mendapatkan rumah bersejarah tersebut.
Nantinya, rumah tersebut akan dijadikan sebagai salah satu museum tempat obyek wisata sejarah bangsa di Surabaya.
"Kita tetap optimis suatu saat nanti rumah itu bisa dibeli dan dijadikan bangunan bersejarah," tutur Risma. (Harian Surya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News