Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pemerintah mengalokasikan belanja prioritas sebesar Rp 2.567,9 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Kebijakan ini menjadi fondasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus memperluas dampak kesejahteraan masyarakat.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah mengoptimalkan seluruh potensi fiskal agar program strategis berjalan efektif.
“Pada 2026, pemerintah akan membelanjakan program prioritas sebesar Rp 2.567,9 triliun dari total anggaran Rp 3.842 triliun,” ujar Airlangga dalam Rapimnas Kadin, Senin (1/12).
Fokus Belanja Prioritas 2026
1. Ketahanan Energi: Rp 402,4 Triliun
Porsi terbesar anggaran diarahkan untuk ketahanan energi, terutama melalui subsidi energi. Kebijakan ini diharapkan menjaga stabilitas harga serta daya beli masyarakat.
2. Program Makan Bergizi Gratis: Rp 335 Triliun
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu sorotan utama APBN 2026. Saat ini program telah menjangkau 44 juta penerima. Pemerintah menargetkan peningkatan menjadi 80 juta penerima pada Mei–Juni 2026.
Airlangga menekankan bahwa program ini memiliki multiplier effect besar terhadap sektor pangan, kesehatan anak, dan ekonomi lokal.
Baca Juga: BMKG Buka Fakta Dalang Banjir Bandang dan Longsor Sumatera
3. Pendidikan: Rp 757,8 Triliun
Anggaran pendidikan diarahkan untuk:
- Pengembangan sekolah unggulan
- Peningkatan kualitas sekolah rakyat
- Renovasi fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia
4. Kesehatan: Rp 244 Triliun
Fokus pada penguatan layanan dasar, fasilitas kesehatan, serta program kesehatan masyarakat.
5. Ketahanan Pangan: Rp 164,4 Triliun
Anggaran ditujukan untuk memperkuat produksi pangan nasional dan stabilisasi rantai pasokan.
6. UMKM dan Koperasi: Rp 181,8 Triliun
Pemerintah memperbesar dukungan terhadap UMKM untuk memperkuat fondasi ekonomi rakyat.
Tonton: Prabowo Datangi Lokasi Banjir Sumatera, Kerahkan Seluruh Kekuatan Bantu Korban
7. Pertahanan: Rp 424 Triliun
Dialokasikan untuk modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan peningkatan kapabilitas nasional.
8. Akselerasi Investasi dan Perdagangan Global: Rp 57,7 Triliun
Tujuannya mendorong ekspor, menarik investasi strategis, dan memperluas akses pasar internasional.
Kebijakan Perumahan: PPN DTP Diperpanjang
Untuk sektor perumahan, pemerintah memperpanjang kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) hingga 2027. Kebijakan ini didukung dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan sebesar Rp 130 triliun, guna mempercepat penyediaan hunian dan mengurangi backlog perumahan nasional.
Kesimpulan
Belanja prioritas pemerintah sebesar Rp 2.567,9 triliun pada 2026 difokuskan untuk memperkuat sektor strategis seperti energi, pendidikan, kesehatan, pertahanan, pangan, serta perluasan Program Makan Bergizi Gratis yang ditargetkan menjangkau 80 juta penerima. Dengan porsi besar pada subsidi energi dan modernisasi pertahanan, serta dukungan UMKM dan perumahan, kebijakan ini menunjukkan strategi fiskal yang agresif untuk menjaga stabilitas sekaligus mendorong transformasi sosial dan ekonomi. Namun, beban fiskal dan efektivitas implementasi akan menjadi ujian utama apakah anggaran besar ini benar-benar menembus manfaat ke masyarakat.
Selanjutnya: BMKG Buka Fakta Dalang Banjir Bandang dan Longsor Sumatera
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













