kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rp 20 miliar untuk sistem keamanan KA baru


Sabtu, 03 Maret 2012 / 09:04 WIB
Rp 20 miliar untuk sistem keamanan KA baru


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemhub) pada tahun ini menginvestasikan Rp 20 miliar dari APBN 2012 untuk uji coba pembangunan alat proteksi otomatis keselamatan perkeretaapian (automatic train protection/ATP). Direktur Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengatakan anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan ATP pada tujuh lokomotif dan 18 stasiun kereta api di lintasan Solo-Yogyakarta-Kutoarjo.

Sebagai pilot project (proyek awal) pihaknya akan menggunakan alat tersebut pada jenis kereta rel diesel (KRD). “Dari tujuh lokomotif akan kami pasang di tiga kereta Prambanan Ekspres, dua kereta Madiun Jaya dan juga dua kereta api inspeksi. Rencananya dalam 2-3 tahun ke depan seluruh lokomotif di Pulau Jawa akan dipasang alat ini,” kata Hermanto, Jumat (2/3).

Menurutnya, di lintasan kereta di Pulau Jawa menjadi prioritas untuk pemasangan ATP karena tingginya tingkat kecelakaan kereta. Hingga 2015 mendatang, Kemenhub memprediksikan anggaran yang dibutuhkan untuk pemasangan alat proteksi otomatis keselamatan perkeretaapian mencapai Rp 1 triliun.


“Fungsi ATP membantu untuk mengurangi peran manusia dalam mengendalikan kereta ketika kondisi darurat apabila terjadi gangguan visual (jarak pandang) masinis terhadap sinyal muka dan sinyal masuk,” ujar dia.

Menurut Hermanto, Kemhub telah menetapkan rencana aksi untuk menekan jumlah kejadian kecelakaan transportasi agar berkurang sebesar 50% dalam kurun waktu lima tahun dari 2010-2014 yaitu melalui pemberlakuan teknologi yang memadai seperti pemasangan ATP ini. Berdasarkan data Kemhub, dalam tiga tahun terakhir penyebab kecelakaan KA di luar faktor eksternal dan alam, yang paling dominan yaitu disebabkan oleh kelalaian manusia (human error) sebesar 51,24%, kemudian diikuti sarana 44,21% dan juga prasarana 22,10%.

“Untuk menghindari kejadian berulang seperti kecelakaan KA akibat human error ini, maka dibutuhkan teknologi maju yang bisa mengantisipasi kelalaian manusia, automatic train protection biasa juga digunakan di negara maju seperti Jepang dan Eropa,” akunya.

Dia menjelaskan, alat ini bekerja untuk menghindari kecelakaan KA akibat kelalaian manusia. Pada prinsipnya, ATP adalah alat yang memberi signal alarm kepada masinis apabila masinis melanggar signal untuk berhenti. Dengan demikian, kereta akan otomatis berhenti, meskipun masinis tidak sempat menghentikan laju KA.

Hermanto menjelaskan, selain pengadaan alat teknologi maju, rencana aksi untuk menekan jumlah kecelakaan yang dilakukan kementeriannya yaitu melalui penyusunan regulasi, peningkatan kualitas SDM perkeretaapian dan juga penegakan hukum. Peningkatan keselamatan perkeretaapian, menurutnya, tidak terlepas dari sarana dan prasarananya. Untuk itu Ditjen Perkeretaapian kerap melakukan pengujian berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×