Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, mengungkapkan bahwa sejumlah proyek besar strategis menjadi kontributor signifikan dalam mendongkrak capaian investasi pada Kuartal III-2025 yang sebesar Rp 491,4 triliun.
Ia menyebut sejumlah proyek tersebut yakni di bidang hilirisasi mineral, pengembangan infrastruktur transportasi, hingga pembelian alat transportasi massal dan pesawat menjadi motor utama pertumbuhan.
Salah satunya adalah investasi PT Amman Mineral Internasional Tbk menjadi salah satu proyek yang cukup signifikan mendongrak investasi Kuartal III, khususnya dalam upaya hilirisasi sektor mineral seperti tembaga, nikel, dan bauksit. Meski Rosan tidak merinci besaran nilainya, namun investasi di sektor pengolahan dan smelter tambahan dari Amman turut memperkuat nilai tambah industri pertambangan dalam negeri.
Baca Juga: Ekspor Modest Fashion Melonjak 83%, Kemenperin Siapkan Strategi Dongkrak Daya Saing
"Di hilirisasi bidang copper dan bauksit, dan nikelnya juga cukup signifikan. Hilirisasi smelter tambahan," ungkap Rosan usai konfrensi pers Realisasi Investasi Kuartal III-2025 di BKPM Jakarta, Jumat (17/10).
Sebelumnya, smelter tembaga milik Amman telah diresmikan sebagai bagian dari strategi hilirisasi nasional. Menurut situs resmi Amman, konstruksi smelter tersebut telah memanfaatkan investasi besar serta menyerap tenaga kerja lokal saat peresmian.
Selain itu ada juga peran proyek transportasi massal seperti MRT (Mass Rapid Transit) dan aktivitas terkait Garuda Indonesia dalam mendongkrak realisasi investasi. Rosan bilang investasi MRT yakni pembelian gerbong kereta dan infrastruktur pendukung, yang memasukkan nilai investasi yang signifikan ke dalam proyek transportasi perkotaan.
Sementara Garuda Indonesia, disebut membeli pesawat baru sebagai bagian dari modernisasi armada, yang juga menyerap modal besar.
Sebagaimana diketahui, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mendapatkan suntikan dana dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia senilai US$ 405 juta pada Juni 2025. Selain itu Garuda juga sebelumnya dikabarkan berencana membeli hingga 100 unit pesawat pada akhir 2025.
Sejalan dengan itu Rosan menyebut terdapat dua perusahaan besar asal China yang akan mengoperasikan pabrik pengolahan kelapa di Indonesia. Sampai dengan Kuartal III-2025 telah diselesaikan investasi tahap I sekitar US$ 100 juta dengan penyerapan tenaga kerja 5.000 orang per perusahaannya.
Di sisi lain, Rosan juga mengakui bahwa target investasi dari pemerintah memang cukup tinggi untuk tahun ini yakni Rp 1.905,6 triliun. Untuk itu pihaknya bekerja keras agar target tersebut tercapai, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
“Kalau tidak tercapai, ini berdampak pada pencapaian pertumbuhan ekonomi kita ke depan,” kata Rosan.
Baca Juga: Maskapai Siap Gunakan Campuran SAF 1%, INACA Minta Penyesuaian Tarif Batas
Selanjutnya: Italia Akan Menaikkan Pajak Sektor Keuangan
Menarik Dibaca: 10 Makanan yang Bisa Memperburuk Flu, Sebaiknya Hindari Konsumsinya ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News