Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
Prabowo mengklaim bahwa banyak perusahaan BUMN yang melakukan pengelolaan secara tidak masuk akal, sehingga menimbulkan kerugian.
Tak hanya itu, dia juga menyoroti banyak anggota Komisaris dalam satu perusahaan, untuk itu, Prabowo bakal memangkas komisaris-komisaris tersebut.
"Tadinya pengelolaannya tidak secara masuk akal, perusahaan rugi, komisarisnya banyak banget, saya potong setengah komisaris paling banyak 6 orang kalau bisa cukup 4 atau 5," ungkapnya.
Baca Juga: Danantara: Komisaris BUMN Tak Diperkenankan Dapat Tantiem dan Insentif
Di samping itu, orang nomor wahid di Indonesia itu juga menyinggung adanya tantiem alias anggaran yang diberikan untuk anggota direksi hingga komisaris di BUMN. Ia menilai, tantiem menambah beban bagi perusahaan.
"Dan saya hilangkan tantiem. Tantiem akal-akalan saja. Saya pun tidak mengerti apa tantiem itu, itu akal-akalan mereka saja. Masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya Rp 40 miliar setahun," tegasnya.
Selanjutnya: DPR Kerap Gelar Rapat Tertutup dengan BPI Danantara, Misbakhun Beberkan Alasannya
Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun Merata, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (20/8) di Jabodetabek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News