kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.932   -5,00   -0,06%
  • KOMPAS100 1.109   -1,53   -0,14%
  • LQ45 803   -5,68   -0,70%
  • ISSI 273   1,30   0,48%
  • IDX30 417   -2,60   -0,62%
  • IDXHIDIV20 485   -1,44   -0,30%
  • IDX80 122   -0,79   -0,64%
  • IDXV30 132   -0,66   -0,50%
  • IDXQ30 135   -0,43   -0,32%

Ribuan Ojol dan Mahasiswa Akan Gelar Demo Rabu (17/9), Ini Lokasi dan Tuntutannya


Selasa, 16 September 2025 / 10:15 WIB
Ribuan Ojol dan Mahasiswa Akan Gelar Demo Rabu (17/9), Ini Lokasi dan Tuntutannya
ILUSTRASI. Ribuan pengemudi ojek online bersama kelompok mahasiswa berencana menggelar aksi demonstrasi pada Rabu, 17 September 2025. KONTAN/Fransiskus Simbolon/27/03/2018


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ribuan pengemudi ojek online yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia (Garda) bersama aliansi komunitas ojol, mahasiswa BEM UI, serta kelompok mahasiswa lain berencana menggelar aksi demonstrasi pada Rabu, 17 September 2025. 

Aksi akan dilakukan bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional di Kementerian Perhubungan, Istana Negara, dan DPR RI.

Ketua Umum Garda, Raden Igun Wicaksono, mengatakan aksi ini menuntut Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi. 

Garda menilai sejak Dudy menjabat, kebijakan transportasi justru mengalami kemunduran dan lebih berpihak pada perusahaan aplikasi dibanding pengemudi.

Baca Juga: Ribuan Ojol dan Mahasiswa Akan Gelar Demo di DPR pada 17 September 2025

“Menteri Perhubungan lebih memilih mendukung perusahaan-perusahaan aplikasi transportasi online bahkan menjadi juru bicara para pebisnis tersebut untuk menolak aspirasi rakyat yang berprofesi sebagai ojek online,” ujar Igun dalam keterangan yang diterima Kontan, Selasa (16/9/2025).

Garda menilai kebijakan Kementerian Perhubungan saat ini sarat dengan vendor driven policy, di mana keputusan di sektor transportasi online lebih banyak dikendalikan perusahaan aplikasi.

Adapun sejumlah tuntutan yang akan dibawa dalam aksi tersebut, antara lain:

  1. RUU Transportasi Online agar masuk Prolegnas 2025–2026.
  2. Potongan aplikator 10% harga mati.
  3. Regulasi tarif antar barang dan makanan.
  4. Audit investigatif terhadap potongan 5% oleh aplikator.
  5. Penghapusan sistem Aceng, Slot, Multi Order, dan member berbayar.
  6. Pencopotan Menteri Perhubungan.
  7. Kapolri mengusut tuntas tragedi 28 Agustus 2025.

Baca Juga: Pemerintah Ikut Tanggung Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja & Kematian bagi Ojol

Sebagai bentuk solidaritas, Garda juga mengimbau para pengemudi ojol untuk mematikan aplikasi pada hari aksi. 

Warga Jakarta diimbau memilih moda transportasi alternatif karena sebagian besar transportasi online diperkirakan tidak beroperasi.

Selanjutnya: Freeport Fokus Selamatkan 7 Pekerja Terdampak Insiden di Tambang Bawah Tanah

Menarik Dibaca: The Long Walk Masuk Daftar Film Populer Letterboxd Minggu Ini, Sudah Nonton?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×