kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.440   10,00   0,06%
  • IDX 7.802   65,52   0,85%
  • KOMPAS100 1.089   10,48   0,97%
  • LQ45 793   4,55   0,58%
  • ISSI 266   4,02   1,53%
  • IDX30 411   2,13   0,52%
  • IDXHIDIV20 477   2,24   0,47%
  • IDX80 120   1,29   1,08%
  • IDXV30 131   2,92   2,28%
  • IDXQ30 132   0,22   0,17%

RI-Malaysia target kerjasama ekonomi US$ 30 miliar


Kamis, 19 Desember 2013 / 13:59 WIB
RI-Malaysia target kerjasama ekonomi US$ 30 miliar
ILUSTRASI. Asing Net Buy Rp 892 Miliar, Intip Saham-saham yang Banyak Dikoleksi, Selasa (2/8)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pertemuan tahunan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak menghasilkan kesepakatakan di bidang ekonomi.

Kedua kepala sepakat meningkatkan kerjasama ekonomi menjadi US$ 30 miliar pada tahun 2015. Sebagai perbandingan, tahun 2012 kemarin, kerjasama ekonomi kedua negara senilai US$ 23 miliar.

"Kerjasama ekonomi kedua negara, baik perdagangan dan investasi terus meningkat. Nilai perdagangan tahun lalu mencapai US$ 23 miliar, kami ingin kerja esktra keras, bisa meningkatkannya lagi menjadi US$ 30 miliar pada akhir tahun 2015," tutur SBY dalam pernyataan pers bersama PM Najib di Istana Merdeka.

SBY menjelaskan, kedua negara sepakat mencari segala upaya untuk meningkatkan sasaran bilateral kedua negara. Sejauh ini, kerjasama di bidang investasi membaik dan positif. Karena itu, kedua kepala pemerintahan sepakat untuk terus menggalakkan investasi timbal balik.

Dalam pertemuan itu, sejumlah isu lain juga dibahas, diantaranya terkait adanya Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia. Presiden mengklaim, kebijakan pemerintah menangani WNI tinggal di negeri jiran kian semakin baik.

Indonesia menurut SBY telah mengusulkan kepada Malaysia, agar menyediakan fasilitas community learning center untuk anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.  Usulan itu sudah ditindaklanjuti dan dibangun di Sabah, Malaysia.

Indonesia juga kembali mengusulkan agar Malaysia membangun lagi fasilitas community learning center untuk anak-anak TKI di Serawak dan, Najib juga telah menyetujuinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×