kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmi jadi KSAD, harta Jenderal Dudung Abdurachman hanya Rp 1 M, waktu kecil dagang


Rabu, 17 November 2021 / 14:55 WIB
Resmi jadi KSAD, harta Jenderal Dudung Abdurachman hanya Rp 1 M, waktu kecil dagang
ILUSTRASI. Resmi jadi KSAD, harta Jenderal Dudung Abdurachman hanya Rp 1 M, waktu kecil dagang


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), hari ini Rabu 17 November 2021. Bersamaan dengan jabatan baru, pangkat Dudung Abdurachman naik satu tingkat menjadi jenderal.

Jenderal Dudung Abdurachman menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang naik jabatan sebagai Panglima TNI. Presiden Jokowi juga melantik Jenderal TNI Andika Perkasa pada hari yang sama.

Dilansir dari situs resmi Setkab, pelantikan Jenderal Dudung Abdurachman sebagai KSAD dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 107/TNI/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, yang ditetapkan di Jakarta tanggal 17 November 2021.

“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden mendiktekan penggalan sumpah jabatan KSAD.

Memiliki karier yang bagus, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tidak bergelimang harta. Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di situs web elhkpn.kpk.go.id, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memiliki harta kekayaan mencapai Rp 1.085.464.275 per akhir tahun 2020.

Baca juga: Presiden Jokowi melantik Letjen TNI Dudung Abdurachman jadi KSAD

Harta kekayaan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman itu berdasarkan laporan di elhkpn pada 21 Februari 2021. Laporan harta kekayaan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ini saat ia menjabat sebagai Pangdam Jaya.

Jumlah harta kekayaan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tersebut hanya naik sekitar Rp 400 juta dibandingkan akhir tahun 2019 yang sebesar Rp 610 juta. Saat itu, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sebagai Gubernur Akmil.

Berdasarkan LHKPN terbaru, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memiliki dua bidang lahan dan bangunan di Magelang dan Bandung senilai Rp 640.000.000. Selain itu, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tercatat memiliki tiga unit kendaraan yaitu mobil Toyota Veloz tahun 2019, Toyota Fortuner tahun 2020, dan motor Honda PCX tahun 2020 senilai Rp 737.000.000 .

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman juga tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp 110.870.275 juta dan utang Rp 402.406.000 juta. Sehingga total harta dudung berjumlah Rp 1.085.464.275. 

Dilansir dari Kompas.com, perjalanan karier militer KSAD Jenderal Dudung Abdurachman hingga menjadi perwira tinggi tidak dilalui dengan mudah. Ada kisah perjuangan hidup yang melatarbelakangi keputusan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menjadi tentara.

Baca juga: Ada 30 perwira tinggi TNI naik pangkat, termasuk Pangkostrad Dudung Abdurachman 

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman pernah jadi loper koran

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman merupakan alumni Akademi Militer tahun 1988 dari kecabangan infanteri. Meski kini seorang perwira, namun KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menapaki kariernya dari nol.

Sewaktu remaja, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman harus membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sebab, Ayahnya meninggal dunia saat KSAD Jenderal Dudung Abdurachman masih SMP pada 1981.

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang merupakan anak keenam dari delapan bersaudara itu harus membantu ibunya mencari uang. Dengan mengayuh sepeda, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengantar koran ke rumah para pelanggan sejak pukul 4 pagi.

"Sepeninggal bapak saya, ibu saya ini kan ya secara ekonomi ya namanya janda pensiunan PNS. Akhirnya untuk menopang kehidupan itu saya jualan koran, saya nganter koran, loper koran," ucap KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam video BEGINU S2 EPS6: Dudung Abdurachman, Loper Koran dan Keberanian Bersikap Jenderal TNI, dikutip Rabu (26/5/2021).

Selesai mengantar koran sekitar pukul 08.00, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mesti membantu ibunya menjajakan kue klepon di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat. KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sengaja memilih sekolah di siang hari supaya ia bisa membantu ibunya.

Lantaran hampir setiap hari mengantar kue, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman akhirnya dikenal oleh tentara yang berjaga di depan pintu. KSAD Jenderal Dudung Abdurachman kerap menyelonong masuk ke dalam ruangan.

Namun, suatu hari, ketika hendak mengantarkan kue, penjaga yang bertugas merupakan tentara baru yang belum mengenal KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Mendapati KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang menyelonong masuk tanpa melapor, penjaga itu geram. Ditendanglah kue-kue yang dibawa Dudung hingga berhamburan.

Saat itulah, muncul keinginan Dudung untuk menjadi perwira tinggi. "Ditendanglah kue itu, ada 50 biji, menggelundung. Di situ saya bilang, awas nanti saya jadi perwira. Di situ saya bangkit pengin jadi tentara. Awalnya di situ, padahal dulu cita-cita saya pengin kuliah," kata KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sambil tertawa.

"Di situ saya berpikir, ini orang jangan semena-mena sama rakyat kecil. Itu enggak boleh," tuturnya.

Tekad Dudung ternyata tak sia-sia. KSAD Jenderal Dudung Abdurachman berhasil masuk Akademi Militer di Bandung. Tiga tahun kemudian ia lulus dengan pangkat Letnan Dua. KSAD Jenderal Dudung Abdurachman pertama kali bertugas di Dili, Timor Timur pada 1988.

Kemudian, pada 1993 KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ditugaskan ke Bali. Dari Bali, Dudung pindah ke Bandung. Dudung beberapa kali berpindah kota. Bahkan, ia pernah dikirim menjadi tim penjaga perdamaian di Filipina Selatan.

Selama 2018 hingga pertengahan 2020, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menjabat Gubernur Akmil. Kemudian, pada Agustus tahun lalu KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dipercaya sebagai Panglima Kodam Jaya.

Keputusan kontroversial KSAD Jenderal Dudung Abdurachman

Sejak menjabat Pangdam Jaya, nama Dudung makin dikenal masyarakat. Tak jarang ia membuat keputusan-keputusan tegas yang memicu kontroversi. Salah satunya, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman membuat keputusan mencopot baliho bergambar Rizieq Shihab di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Ketika itu Rizieq masih menjadi pemimpin Front Pembela Islam (FPI), . Menurut KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, keberaniannya itu sudah seharusnya dimiliki seorang pemimpin.

Bagi KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, pemimpin harus tegas dalam mengambil keputusan. "Ciri pemimpin itu satu, dia harus berani ambil keputusan. Kalau keputusan itu benar berarti bagus, kalau keputusan itu salah, masih bagus daripada tidak berani sama sekali," kata KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan, selama menjabat sebagai perwira ia ingin memberikan pengaruh. KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tidak mau hanya duduk menikmati jabatan tanpa memberikan dampak yang berarti.

"Saya pikir apa yang harus saya buat untuk bangsa ini apalagi di DKI Jakarta ini kan barometer. Kalau Jakarta aman, semuanya akan aman," tuturnya.

Selain itu, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman juga tak ingin berada di zona nyaman kepemimpinannya. Bahkan ia mengaku tak takut kehilangan jabatan karena keputusan yang dia ambil.

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memahami betul setiap tindakannya tentu memiliki risiko. Namun, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman berkeyakinan untuk selalu berani menghadapi risiko. "Saya enggak mau datar-datar saja, saya cari aman saja saya enggak mau. Ah yang penting aman, saya takut dicopot jabatan, saya enggak. Selagi kepentingan saya untuk kepentingan Merah Putih, untuk republik ini, jangan ragu, jangan setengah-setengah, dan jangan main-main," tutur Dudung.

Kepada anak buahnya, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman selalu mengajarkan untuk menjadi petarung yang membela kepentingan rakyat. Dudung mengingatkan bahwa TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Jika seorang prajurit tak bekerja membela rakyat, maka KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menilai hal itu menjadi tidak berarti. "Saya ajarkan kepada prajurit Kodam Jaya, kamu harus menjadi petarung, kamu harus jadi jagoan dan kamu harus jadi pemberani. Jangan jadi ayam sayur saya bilang, kalau diadu kalahan, harus jadi jagoan," kata KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

"Artinya bukan kemudian kita sok jago juga tidak, saya katakan ini kalian pegang teguh 8 Wajib TNI terutama yang ke-8, menjadi contoh dan mempelopori segala usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya kita harus hadir di tengah-tengah mereka rakyat sedang kesulitan, kamu harus hadir," tuturnya.

Biodata singkat KSAD Jenderal Dudung Abdurachman:

Nama: Dudung Abdurachman

Lahir: 19 November 1965

Tempat kelahiran: Bandung, Jawa Barat

Almamater: Akademi Militer (1988)

Masa dinas: 1988—sekarang

Riwayat pendidikan:

  •     Akmil (1988)
  •     Sesarcabif (1988)
  •     Diklapa-I
  •     Dik PARA
  •     Diklapa-II
  •     Seskoad
  •     Susdanyon
  •     Susdandim
  •     Sesko TNI
  •     Lemhannas

Itulah profil singkat dan sepak terjang KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Selamat mengembang amanat baru KSAD Jenderal Dudung Abdurachman!

 

Selanjutnya: Letjen Dudung Abdurachman akan dilantik jadi KSAD, ini profil dan sepak terjangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×