kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana Ekspor 100.000 Ton Jagung Diharapkan Tak Ganggu Stok Nasional


Kamis, 22 September 2022 / 14:57 WIB
Rencana Ekspor 100.000 Ton Jagung Diharapkan Tak Ganggu Stok Nasional
ILUSTRASI. Kementan berharap rencana ekspor jagung 100.000 ton tahun ini tak mengganggu stok jagung nasional.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) berharap rencana ekspor jagung 100.000 ton tahun ini tak mengganggu stok jagung nasional.

Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Moh. Ismail Wahab mengatakan, ekspor jagung terbesar pernah dilakukan Indonesia pada tahun 2018 dengan jumlah 272.364,40 ton. Tahun ini rencananya akan ada 100.000 ton jagung yang akan diekspor.

Sementara itu untuk impor jagung, sejak tahun 2017 Indonesia sudah tidak melakukan importasi jagung pakan ternak. Hal ini lantaran kebutuhan jagung pakan sudah dapat dipenuhi dari dalam negeri. Adapun untuk impor hanya dilakukan bagi jagung untuk pangan (makanan dan minuman).

Ismail menyebutkan, impor jagung pakan diatur dalam Permendag No 21/2021. Namun, dalam Permendag tersebut belum ada aturan mengenai ekspor. Maka untuk wacana ekspor harus diputuskan lewat rapat terbatas di Kementerian Keuangan.

"Kemarin sudah diputuskan bagaimana untuk ekspor jagung ini volumenya 100.000 ton, karena permintaan dari pelaku jagung untuk bisa ekspor jagungnya tahun ini," kata Ismail dalam Webinar Pataka 76 "Pro Kontta Ekspor Jagung", Kamis (22/9).

Baca Juga: Jurus Baru Jokowi agar Kedelai di Indonesia Tidak Tergantung Impor

Perkembangan produksi jagung dari Januari sampai November 2022, dipastikan relatif aman dalam mencukupi kebutuhan pakan. Adapun kebutuhan jagung untuk pakan saat ini sekitar 800.000 ton per bulan.

Sedangkan produksi jagung nasional sampai bulan November nanti diperkirakan rata-rata di atas 1 juta ton untuk kadar air 27%. Namun untuk jagung dengan kadar air 14%, Ismail mengungkap, stok saat ini masih mepet.

Ismail menyebut, rencana ekspor jagung diharapkan tak dilakukan saat produktivitas menurun yaitu dari Agustus hingga November. Penurunan produksi jagung di bulan-bulan tersebut karena petani sudah mulai banyak yang kembali menanam padi.

"Untuk kadar air 14% ini kondisinya mepet. Karena itu saya berpikir kalau mau ekspor jangan di bulan-bulan ini, karena produksinya masih sangat turun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Sehingga saya agak berpikir kalau mau ekspor jangan bulan-bulan ini. Agustus-September ini kita produksi turun dibandingkan bulan sebelumnya," jelasnya.

Ia menegaskan, rencana ekspor jagung diharapkan dapat dilakukan ketika ketersediaan melimpah seperti pada bulan Februari hingga Maret lalu.

Meski ketersediaan jagung pakan dengan kadar air 14% tergolong tipis, namun secara total perkiraan stok jagung nasional masih aman hingga November 2022.

Dari data Kementerian Pertanian, perkiraan produksi jagung pada bulan September ini sebanyak 1,3 juta ton untuk jagung dengan kadar air 27% dan 989.639 ton dengan kadar air 14%. Bulan Oktober perkiraan produksi jagung 1,17 juta ton untuk kadar air 27% dan 866.107 ton untuk kadar air 14%.

Kemudian perkiraan produksi jagung bulan November mendatang dengan kadar air 27% adalah 1,18 juta ton. Kemudian untuk jagung dengan kadar air 14% diperkirakan produksinya sebanyak 872.682 ton. Sedangkan pada Desember 2022 nanti perkiraan produksi jagung pakan dengan kadar air 27% sebesar 1,4 juta ton dan jagung dengan kadar air 14% sebanyak 1,08 juta ton.

"Tapi sampai bulan November kita masih aman. Insya Allah sampai bulan November aman, tapi untuk yang kadar air 14% masih tipis. Kita targetkan untuk 2023 nanti bisa lebih bagus daripada 2022 ini sehingga kita akan juga melakukan survei stok cadangan jagung nasional seperti apa," imbuhnya.

Ismail menambahkan, rencana ekspor jagung diminta jangan sampai mengganggu stok nasional. Meksi sebetulnya produksi jagung hingga akhir tahun 2022 masih mencukupi kebutuhan nasional.

"Kita masih surplus sampai akhir tahun, kalau melakukan ekspor jangan sampai kita kurang di dalam negeri. Tapi dari profil produksi Insya Allah kita masih cukup sampai akhir 2022 ini," ujarnya.

Menurut Ismail, ekspor diajukan lantaran gudang pengepul jagung sudah tak mampu lagi menampung hasil panen dalam negeri. Namun selain ekspor, melimpahnya hasil panen juga dapat dilakukan dengan melakukan pengolahan jagung sebagai subtitusi impor jagung untuk pangan (makam-minuman).

"Kalau itu bisa kita gunakan (subtitusi dengan jagung dalam negeri), saya dengar temen-temen penyedia jagung bisa sediakan jagung rendah amflatoksin yang bisa digunakan untuk subtitusi impor jagung pangan," ungkapnya.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Pedagangan (Kemendag) Syailendra mengatakan, pihaknya mendukung dengan rencana ekspor jagung jika memang ketersediaan dalam negeri surplus.

Berdasarkan neraca komoditas, surplus komoditi jagung ada pada kuartal pertama. Lalu, di kuartal selanjutnya produksi jagung menurun. Meski secara total produksi jagung rata-rata surplus.

"Tapi kalau kita lihat bulan per bulan data itu di 2021 aja deh, neracanya itu selalu minus di kuartal kedua sampai kuartal terakhir," imbuhnya.

Kemudian harga jagung dunia saat ini cenderung turun. Misalnya pada bulan Juli-Agustus harga jagung dunia cenderung turun. Menurutnya, rencana ekspor jagung harus melihat apakah nantinya harga dapat kompetitif.

"Perlu dilihat perkembangan harga dunia kalau harga tipis-tipis aja untungnya kecil aja lebih bagus menyiapkan untuk keperluan domestik ini yang sama yang kita lakukan untuk komoditas lain. Artinya prioritaskan kebutuhan dalam negeri," kata Syailendra.

Selain itu rencana ekspor juga barus memerhatikan kebutuhan peternak akan jagung sebagai pakan.

"Kami sekali lagi mendukung, tetapi tolong dilihat lagi data dan pengalaman kita, bagaimana kita harus melakukan subsidi yang cukup agar jagung untuk pakan ternak itu tersedia di peternak, dengan harga yang memang terjangkau," tuturnya.

Baca Juga: Tahun 2023, Kemenkeu Siapkan Anggaran Rp 95 Triliun untuk Atasi Krisis Pangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×