Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus harian Covid-19 kembali mencatat rekor pada Jumat (8/1/2021) dengan adanya 10.617 kasus baru dalam 24 jam.
Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali ditemukan pada 2 Maret 2020. Adapun secara kumulatif, kasus positif Covid-19 saat ini tercatat sebanyak 808.340 kasus.
Menanggapi kondisi terbaru ini, epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, rekor baru penambahan kasus harian di Indonesia ini belum menunjukkan puncak pandemi.
Dia memperkirakan, perjalanan pandemi Covid-19 di Indonesia masih jauh. Hal ini merujuk kepada pelacakan (tracing) dan pemeriksan (testing) di Indonesia yang masih rendah.
Apabila tracing dan testing di Indonesia bisa lebih ditingkatkan, idealnya saat ini penambahan kasus harian di Indonesia berada di kisaran 30.000-40.000 kasus.
Baca Juga: Satgas Covid-19 keluarkan aturan perjalanan dalam negeri 9-25 Januari, ini isinya
"Kalau tidak ketemu (kasus positif) ya bahaya. Berarti kita loloskan banyak kasus infeksi Covid-19 dan inilah yang akhirnya menyebar," ujar Dicky ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/1).
"Dan puncaknya belum bisa kita tebak. Belum tentu di Januari ini ya. Sebab angka maksimalnya (testing) belum ketemu. Inilah yang menumpuk-numpuk," kata Dicky.
Menurut dia, andaikata individu yang terinfeksi tidak melakukan mobilitas, virus penyebab Covid-19 tidak diam. Penularan tetap bisa terjadi kepada orang-orang terdekat mereka. Terlebih, jika orang-orang tersebut lalai menerapkan protokol kesehatan.
Dicky mengingatkan bahwa virus Corona penyebab Covid-19 sangat setia kepada hukum biologi. "Artinya virus itu tidak melihat siapa dan sedang dalam kondisi apa. Virus akan menginfeksi apabila kita lalai," kata dia.