Sumber: Antara | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) klaim program kelayakan infrastruktur dasar sanitasi di Indonesia terealisasi 72% saat ini. Jumlah ini cukup memuaskan, karena target kelayakan 100% masih pada tahun 2019.
Pencapaian yang optimal juga pada kelayakan infrastruktur air minum di Indonesia sekitar 70%. "Untuk mencapai 100% dari kelayakan tersebut, kami terus melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang mendukung program ini, salah satunya komitmen dukungan dari pemerintah Australia," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Wismana Adi Suryabrata, Kamis (21/7).
Sementara itu, Konselor Menteri Ekonomi, Investasi dan Infrastruktur, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Kedutaan Besar Australia Steven Barraclough mengatakan kerja sama tersebut berbuah berupa hasil riset.
Kemitraan Australia-Indonesia telah menghasilkan delapan hasil penelitan yang diharapkan dapat mengubah serta mendorong kebijakan yang mendukung kesejahteraan air minum dan sanitasi.
Inovasi penelitian tersebut antara lain bertemakan perbaikan infrastruktur irigasi, kontrak sosial dan tata kelola air minum, penyediaan air dan sanitasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan serta penggunaan aplikasi berbasis web untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan infrastruktur.
Temuan tersebut, diharapkan dapat mendorong dialog kebijakan untuk memperluas kegiatan pembangunan yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Di sektor air minum dan sanitasi, program hibah air minum 2015 menunjukkan sejumlah 108.891 rumah tangga masih banyak perempuan dan anak-anak yang diandalkan untuk mencari air bersih serta belum memiliki sambungan air menuju rumah.
Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dan mampu menguatkan sektor ekonomi lokal guna mensejahterakan masyarakat yang sejalan dengan program-program pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News