kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi PNBP semester pertama tergerus penurunan harga komoditas


Kamis, 23 Juli 2020 / 08:24 WIB
Realisasi PNBP semester pertama tergerus penurunan harga komoditas
ILUSTRASI. Realisasi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sampai 30 Juni 2020 mencapai Rp 184,52 triliun atau turun 11,76%.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sampai dengan 30 Juni 2020 mencapai Rp 184,52 triliun atau turun 11,76% year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang mencapai sebesar Rp 209,10 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, berkurangnya aktivitas ekonomi, baik sisi suplai maupun demand, yang terjadi secara global dan dalam negeri masih memberikan tekanan yang cukup berat pada kinerja PNBP periode Juni 2020. Khususnya penerimaan Sumber Daya Alam (SDA).

Kemenkeu mencatat, pada penerimaan SDA, realisasi sampai dengan akhir bulan Juni 2020 mencapai Rp 54,52 triliun atau mengalami penurunan sebesar 22,92% yoy dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2019.

Baca Juga: Pembahasan PNBP ekspor benih lobster tunggu harmonisasi di Kemenkum HAM

Penurunan penerimaan SDA tersebut, sebagai akibat dari Penerimaan SDA Migas yang terealisasi sebesar Rp 41,70 triliun atau mengalami penurunan dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 23,58% yoy serta penurunan realisasi Penerimaan SDA Non Migas yang mencapai 20,69% dengan realisasi sebesar Rp 12,81 triliun.

“Dari sisi penerimaan negara, komposisinya yang paling mengalami kontribusi sangat negatif adalah migas karena harganya turun volumenya lebih rendah dan ini menyebabkan kontraksi,” kata Menkeu Sri Mulyani pada Konferensi Pers APBN periode Juni, Senin (20/7).

Realisasi penerimaan SDA Migas yang melemah sebesar 23,58 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang hanya turun sebesar 7,11% disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain.

Baca Juga: Penerimaan negara harus meningkat dari perpanjangan PKP2B dan IUPK

Pertama, penurunan rata-rata ICP periode Desember 2019 sampai dengan Mei 2020 sebesar US$ 44,9 per barel dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yakni US$ 62,1 per barel.

Kedua, penurunan rata-rata lifting minyak bumi periode Desember 2019 sampai dengan Mei 2020 sebesar 718,0 MBOPD dibandingkan dengan periode yang  sama tahun 2019 yakni 745,4 MBOPD.

Ketiga, penurunan rata-rata lifting gas bumi periode Desember 2019 sampai dengan Mei 2020 sebesar 1.014,1 MBOEPD dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebanyak 1.039,00 MBOEPD.

Baca Juga: Penerimaan pajak diprediksi belum pulih pada kuartal III 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×