CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Realisasi PNBP Ditjen Perhubungan Laut Sudah Lampaui Target


Kamis, 24 November 2022 / 15:37 WIB
Realisasi PNBP Ditjen Perhubungan Laut Sudah Lampaui Target
ILUSTRASI. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut per November 2022 mencapai Rp 4 triliun, dari target tahun 2022 sebesar Rp 3,6 triliun.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan melaporkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut per November 2022 mencapai Rp 4 triliun, dari target tahun 2022 sebesar Rp 3,6 triliun.

"Sektor laut adalah sektor penghasil PNBP terbesar. Sementara udara dan kereta api sedang stagnan, bahkan kurang dari sebelumnya. Darat relatif sama dengan tahun lalu," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Kamis (24/11).

Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub mencatatkan PNBP Rp 1 triliun, dari target 2022 sebesar Rp 1,2 triliun.

Sedangkan Realisasi PNBP Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub hingga November ini sebesar Rp 1,2 triliun, dari target 2022 sebesar Rp 1,3 triliun. Sementara Ditjen Perkeretaapian Kemenhub sampai November baru mencatat PNBP Rp 148 miliar, dari target 2022 sebesar Rp 1 triliun.

Baca Juga: Dorong Pemda Pulihkan Penerbangan ke Daerah, Menhub Minta Ada Stimulus

Budi mengatakan, dampak pendemi Covid-19 memberikan tantangan baru bagi kedua sektor tersebut khususnya di sektor penerbangan.

Untuk sektor penerbangan sendiri, Budi mengatakan, pemerintah sudah memberikan sejumlah stimulus. Diantanya stimulus biaya kalibrasi penerbangan untuk keperluan kalibrasi peralatan navigasi penerbangan dan peralatan bandar udara, stimulus Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) pada tahun 2020.

Serta stimulus berupa penerapan tarif PNBP sebesar Rp 0 terhadap jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U) pada bandara yang dikelola Kemenhub.

Namun, yang menjadi tantangan saat ini adalah permintaan pasar yang mulai meningkat namun dari sisi ketersediaan jumlah armada menurun.

"Kenaikan harga bahan bakar avtur dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berdampak pada peningkatan biaya operasi penerbangan yang cukup signifikan," kata Budi.

Untuk diketahui, Kementerian perhubungan menargetkan PNBP pada tahun 2022 ini mencapai Rp 8,6 triliun. Adapun hingga November 2022, PNBP yang telah didapat sebanyak Rp 7,6 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani Minta K/L Maksimalkan Pemanfaatan Aset Negara untuk Perekonomian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×