kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.797   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Sri Mulyani Minta K/L Maksimalkan Pemanfaatan Aset Negara untuk Perekonomian


Rabu, 23 November 2022 / 13:30 WIB
Sri Mulyani Minta K/L Maksimalkan Pemanfaatan Aset Negara untuk Perekonomian
Sri Mulyani Minta K/L Maksimalkan Pemanfaatan Aset Negara untuk Perekonomian


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Aset negara atau barang milik negara (BMN) merupakan seluruh aset negara yang diperoleh dari uang negara. Baik itu berasal dari pajak, bea dan cukai, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), bahkan juga berasal dari utang.

Oleh karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa kepada seluruh kementerian/lembaga untuk benar-benar bisa memanfaatkan aset yang telah didapat. Pasalnya, dirinya melihat masih banyak aset negara yang tidak termanfaatkan dengan baik bahkan cenderung terbengkalai.

"Jangan sampai aset itu sesudah didapat kemudian dia tidur, tidak ada gunanya. Itu rugi banyak sekali," ujar Sri Mulyani dalam acara dalam acara Anugerah Reksa Bandha: Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara, Rabu (23/11).

Baca Juga: Otorita Ibu Kota Nusantara Buka 27 Posisi Kepala Biro dan Direktur

Untuk itu, apabila ingin membangun aset maka sangat diperlukan perencanaan yang baik agar aset tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik untuk memaksimalkan manfaatnya bagi masyarakat dan perekonomian.

"Jangan meminta anggaran, asal dapat aset habis itu sesudah selesai proyeknya seolah-olah sudah selesai itu juga," katanya.

Sri Mulyani bilang, pemerintah perlu mensosialisasikan bagaimana pemanfaatan aset secara maksimal terutama sesudah terjadinya pandemi Covid-19, dimana banyak sekali kementerian/lembaga yang mengubah pola kerjanya dengan sistem Work From Home (WFH) maupun hiybrid.

Baca Juga: Penawaran Masuk Lelang Sukuk Negara Mencapai Rp 11,51 Triliun pada Selasa (15/11)

"Sering karena kita anggap ini milik negara terus kita tidak urus. Banyak ada kavling tanah, ada kantor yang letaknya di tempat strategis tapi dia cuma dipakai untuk gudang. Bahkan dia sebetulnya sudah kosong tempatnya tuyul hidup di situ," ungkap Sri Mulyani.

Adapun aset negara di buku laporan keuangan pemerintah per 2021 nilainya mencapai Rp 11.454 triliun. Angka ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang didorong oleh revaluasi dan updating nilai aset negara berdasarkan nilai kekinian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×